“Jadi nanti dipakai mereka produksi untuk perhiasan ketika jatuh tempo akan dikembalikan seberat berapa pinjaman ditambah nanti ada imbal hasilnya. Prosesnya bukan meminjamkan uang tapi emas ganti emas,” katanya.
Sementara untuk masyarakat umum sekarang produknya itu ada yang namanya deposito emas. Akan tetapi nasabah harus memiliki tabungan emas di pegadaian terlebih dahulu.
“Untuk melakukan deposito emas minimal 5 gram. Setelah itu nanti emasnya di log, seperti deposito di bank, biasanya menggunakan uang ini menggunakan emas. Jadi saldo tabungan emas nasabah di log, kemudian dengan tempo 6 bulan atau 12 bulan. Saat jatuh tempo emasnya dikembalikan dan ada tambahan imbal hasilnya berupa saldo emas juga,” jelas Suryadi.
Ia menambahkan, karena ini billion service bergeraknya di bidang emas, maka semua emas ditambah emas. Sehingga tidak ada rupiah di situ.
Baca juga :Â Jadi Bank Emas Pertama, Pegadaian: Semakin Meningkatkan Literasi Keuangan Masyarakat
“Kita berharap selain nasabah berinvestasi dari tabungan emas agar investasinya ini tidak diam saja dan bisa gerak juga untuk menghasilkan, serta ada profit di situ,” terangnya.
Suryadi menambahkan pinjaman modal emas dikhususkan untuk pengrajin emas yang bahan bakunya kurang bisa melakukan pembiayaan modal kerja emas.
“Peminjaman modal emas tujuannya untuk orang-orang yang kerjanya di bidang emas. Misalnya toko emas atau pengrajin emas membuat perhiasan dan ketika bahan bakunya kurang bisa nanti kita lakukan pembiayaan modal kerja emas,” katanya.
Sedangkan untuk jasa titipan emas korporasi itu, Suryadi menambahkan pihaknya mempunyai volting semacam tempat penyimpanan emas di kantor pusat.
“Nantinya korporasi-korporasi yang menyimpan asetnya boleh simpan di sana, tinggal bayar biaya titipan. Cara seperti ini mirip-mirip dengan deposit box. Cuma kan ini jelas kadarnya dan sudah ditentukan dengan standarisasi barang yang bisa dititipkan. Jadi daripada buat volting sendiri, nanti bisa dititipkan di voltingnya pegadaian,” pungkasnya. (abdi/hm18)
