“Saya jualan di bazar, festival makanan, dan jualan di rumah juga. Saya selalu sediakan yang kebab frozen itu 50 potong per hari,” sebut warga Jalan Karya, Karang Berombak ini.
Namun, Neni mengatakan bahwa menjalankan usaha, tidak selalu berjalan mulus. Sewa tenant yang tinggi menjadi salah satu tantangan bagi Neni dan teman-teman UMKM lainnya.
“Harga sewa tenant yang tinggi, terutama di mall itu membuat pelaku UMKM memilih mundur. Kadang-kadang keuntungan yang didapat bisa fifty-fifty, kadang cuan, kadang gak balik modal,” ucapnya.
Baca juga : Awalnya Iseng, IRT Sukses Buka Usaha Papan Bunga Akrilik
Bahkan, kata Neni, selama membuka usahanya yang bernama Dapoersyagi ini, ia telah mengalami kerugian kisaran hingga Rp13 juta.
“Tapi yah yang penting jangan putus asa, selalu kembangkan menu dan varian baru. Kita harus terima kritik dan saran itu yang utama,” tuturnya dengan penuh semangat.