Pematangsiantar, MISTAR.ID
Presiden Republik Indonesia 2024, Prabowo Subianto telah merombak banyak susunan kementerian, salah satunya pemisahan antara Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Pengamat Ekonomi Universitas Simalungun (USI), Darwin Damanik mengatakan pemisahan ini sudah benar dan logis agar nanti setiap kementerian bisa fokus terhadap pengembangan UMKM dan Koperasi di Indonesia.
“Bila kita lihat dalam rencana pembangunan jangka panjang nasional (RPJPN) pada tahun 2025-2045. Ada hal penting yang berkaitan dengan pengembangan UMKM dan Koperasi di Indonesia, yaitu target-target yang harus dicapai segera sampai tahun 2025 – 2045 nanti yaitu proporsi jumlah UMKM 5%, rasio kewirausahaan 8%, dan rasio volume usaha koperasi terhadap PDB mencapai 5% di tahun 2024,” jelasnya kepada mistar.id, Rabu (23/10/24).
Baca juga:Â UMKM Bermodal Kecil Sukses Raup Untung hingga Puluhan Juta di Medan
Darwin berharap dengan pemecahan kementerian Koperasi dan UKM, kementerian ini bisa berakselerasi dengan cepat untuk dapat mencapai target yang sudah ada sehingga UMKM dan Koperasi ini dapat diperhatikan dengan baik oleh pemerintah kedepannya.
“Karena UMKM dan Koperasi ini sungguh besar dampaknya bagi perekonomian Indonesia,” tegasnya.
Ia menambahkan semoga target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang ingin dicapai Indonesia pada masa pemerintahan Prabowo Gibran ini dapat tercapai, dengan pemisahan beberapa kementerian yang ada. (abdi/hm20)