21.7 C
New York
Monday, October 7, 2024

Jelang Libur Idul Adha, Pasar Keuangan dan Harga Emas Rentan Terkoreksi

Medan, MISTAR.ID

Menjelang libur panjang Hari Raya Idul Adha, pasar keuangan hingga harga emas diprediksi rentan terkoreksi. Tidak ada sentimen besar yang begitu mempengaruhi kerja pasar keuangan sepekan kedepan.

Menurut Analis Keuangan Sumatera Utara, Gunawan Benjamin, sejumlah agenda ekonomi penting yang mempengaruhi pasar dipublikasikan pada saat pasar keuangan di tanah air memasuki hari libur.

“Saya memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Rupiah akan cenderung mengkompensasi apa yang akan terjadi di masa libur nantinya. Sedangkan sejumlah agenda penting di pekan ini yang paling utama adalah rilis data pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS), serta pernyataan gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell,” terang Gunawan, pada Senin (26/6/23).

Baca juga: Pasar Keuangan Berpeluang Diperdagangkan di Zona Hijau

Gunawan juga memperkirakan, agenda penting tersebut lebih cenderung memberikan tekanan pada dasar keuangan. Sehingga IHSG dan Rupiah berpeluang untuk terkoreksi pada perdagangan di pekan ini.

“IHSG berpeluang turun dengan menguji level psikologis 6.600 terlebih dahulu. Dan jika tekanan berlanjut, maka IHSG sangat berpeluang diperdagangkan lebih rendah di level support 6.570. Sementara mata uang Rupiah, akan kembali menguji level psikologis 15.000. Dan kalau pun terpaksa harus terkoreksi lagi maka berpeluang ditransaksikan dalam rentang 15.030-15.050,” bebernya.

Selain 2 agenda ekonomi dari AS itu, terdapat potensi pelemahan pada pasar keuangan juga terjadi dikarenakan oleh turunnya harga minyak mentah dunia. Proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan lebih buruk seiring kenaikan bunga acuan Bank Sentral di negara besar, termasuk di AS.

Baca juga: Jelang Libur Panjang, Kinerja Pasar Keuangan dan Emas Berpeluang Terkoreksi

“Ini memicu kekhawatiran gangguan pertumbuhan ekonomi yang lebih buruk dari posisi saat ini. Harga minyak mentah anjlok di bawah $69 per barel, setelah sempat tertekan hingga ke level $67,5 per barel pada hari Jumat pekan kemarin. Penurunan harga minyak mentah tersebut akan mendorong pelemahan sejumlah komoditas unggulan tanah air seperti sawit dan batubara,” ungkap Gunawan.

Sejauh ini, harga CPO juga masih berkutat di level 3.600-an ringgit per ton, setelah di pekan lalu sempat di atas 3.700-an ringgit per tonnya. Sementara itu, harga batubara juga masih diperdagangkan di level rendah $125 per ton. Dua komoditas tersebut yang harganya melemah cukup menjadi alasan bagi IHSG tidak menguat lebih jauh.

Di sisi lain, harga emas dunia yang belakangan juga mengalami tekanan, akibat kenaikan bunga acuan di sejumlah bank sentral di negara besar. Diperkirakan tekanannya masih berlanjut di pekan ini. Harga emas sejauh ini ditransaksikan di kisaran $1.920 per ons troy. Dan berpeluang menguji level psikologis $1.900 selama sepekan kedepan. (anita/hm16)

Related Articles

Latest Articles