“Kalau menurut hubungan antara Sumut dan China yang menjadi tempat pertama kali masuknya variatif-variatif kacang ini adalah Barus, karena wilayah ini kan sudah ada sejak abad ke-7 dan disusul juga dengan Padang Lawas yang sudah ada sejak abad ke-9,” jelasnya.
Selain itu, untuk sektor perdagangan juga memiliki potensi yang mendukung di wilayah Padanglawas.
“Nah untuk sungainya kan juga cukup luas dan memiliki kedalaman yang sangat dalam, sehingga dapat dilalui oleh kapal-kapal besar,” katanya.
Baca juga : Harga Kacang Kedelai Berangsur Normal di Medan
Sedangkan untuk wilayah yang saat ini banyak ditanami kacang kedelai, kata Aziz, banyak terdapat di Sergai dan Batubara.
“Nah untuk penanamannya sendiri itu cukup banyak di Sumut. Itu ada di Nias tapi Nias sekarang sudah lebih berfokus pada tanaman keras, lalu ada sebagian Tapanuli Selatan, Labuhanbatu, Tapanuli Utara di beberapa tempat. Dan yang paling banyak ada di Sergai, Batubara dan Padanglawas (Palas),” tandasnya. (dinda/hm18)
