Tuesday, February 4, 2025
logo-mistar
Union
EKONOMI

Harga Cabai yang Masih Mahal Diprediksi Berlanjut Jelang Ramadhan

journalist-avatar-top
By
Tuesday, February 4, 2025 10:32
36
harga_cabai_yang_masih_mahal_diprediksi_berlanjut_jelang_ramadhan

Pedagang cabai di pasar Dwikora. (f:abdi/mistar)

Indocafe

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Nyaris selama sebulan, harga cabai di Pasar Dwikora Kota Pematang Siantar, masih tetap mahal.

Pedagang cabai di Pasar Dwikora, Mak Steven, menduga harga cabai itu tetap bertahan, disebabkan cuaca ekstrim yang terjadi.

"Ya belakangan ini kan cuacanya juga sering hujan, terus awal tahun biasanya naik. Kami pedagang ini setiap beli buat stok, naik terus harganya biasanya karena cuaca," ujarnya, pada Selasa (4/2/25).

Pedagang cabai lainnya yang juga berada di Pasar Dwikora, Roslina menuturkan harga cabai rawit yang menyentuh harga Rp64.000 hingga Rp72.000 per kilogram pun menyebabkan turunnya pembeli.

Ia memperkirakan kenaikan harga cabai dapat terus naik menjelang bulan Ramadhan tahun 2025 ini.

"Kalau untuk harga cabai merah juga menyentuh Rp60.000 hingga Rp72.000 per kilogram," timpalnya.

"Begitu juga dengan harga bawang merah masih di harga Rp32.000 hingga Rp36.000 per kilogram. Sama halnya dengan harga bawang putih masih di harga Rp44.000 per kilogram," imbuhnya.

Salah seorang ibu rumah tangga Masiyem (45) warga Sitalasari mengatakan naiknya harga cabai juga mempengaruhi daya belinya, sehingga ia terpaksa harus mengurangi jumlah cabai yang dibelinya.

"Keluarga suka pedas, jadi tetap membelinya walau agak dikurangi. Saya biasanya beli, gak banyak-banyak, paling beli Rp18.000 yang penting tetap ada cabai," pungkasnya.

Pengamat ekonomi Universitas Simalungun (USI), Dr Darwin Damanik mengatakan harga bahan pokok yang masih mahal, paling utama itu disebabkan produksi yang berkurang dan distribusinya yang terhambat.

"Dari sisi ekonomi, permintaan bawang dan cabai yang tetap tinggi pada masyarakat, tetapi stoknya sedikit atau berkurang karena faktor cuaca di beberapa daerah menyebabkan kelangkaan atau stok yang tidak mencukupi di pasar yang akhirnya membuat harga bawang dan cabai dalam beberapa bulan ini menjadi mahal,” jelasnya.

Menurutnya, kenaikan harga cabai dan bawang sangat dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran di pasar, tren permintaan cabai dan bawang pada setiap hari besar sangatlah tinggi, tetapi tidak di imbangi dengan penawaran (stok) yang ada di petani atau pasar dan akhirnya harganya pun menjadi naik.

"Jika harga bahan pokok tetap mahal pastinya inflasi pun terjadi sehingga masyarakat akan mengurangi konsumsi akan bahan pokok tersebut karena daya beli masyarakat berkurang," pungkasnya. (abdi/hm27)

journalist-avatar-bottomRedaktur Ferry Napitupulu

RELATED ARTICLES