31.5 C
New York
Monday, July 8, 2024

Harga Bahan Pokok Membaik, Harga Keekonomian Perlu Dihitung Ulang

Medan, MISTAR.ID

Sejumlah harga kebutuhan pangan masyarakat ysempat mengalami kenaikan dan sebelumnya bahkan mencetak rekor. Kini, sejumlah komoditas pangan tersebut dalam satu pekan terakhir mengalami penurunan harga. Seperti Daging ayam dan telur ayam.

Dimana daging ayam yang sempat mencetak rekor bertengger di Rp42.000 an per kg, saat ini sudah dijual di harga Rp30.000 per kg pada Minggu (30/1/22). Selanjutnya untuk telur ayam yang dijual dikisaran harga Rp27.000 an per kg saat ini dijual dikisaran harga Rp24.000 per kg.

“Keduanya mengalami penurunan harga diwaktu yang bersamaan. Sebelumnya, harga daging ayam sempat meroket justru disaat perayaan Tahun Baru 2022 selesai dilakukan. Termasuk juga harga telur ayam. Nah membaiknya kedua harga komoditas ini tidak terlepas dari mulai membaiknya harga ikan segar. Di sisi lainnya saya yakin bahwa peternak sudah melakukan penyesuaian stok yang lebih ideal setelah perayaan hari besar,” jelas Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, Minggu (30/1/22).

Baca juga:Jelang Nataru, Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional Siantar Masih Stabil

Kecuali untuk harga minyak goreng, sambung Gunawan masih belum merata sebab masih ada yang mejual dengan harga lama. Seperti di pasar tradisional masih dikisaran angka Rp18.000 hingga Rp20.000 per liter.

“Harga minyak goreng saya simpulkan masih bertahan mahal dan belum mengalami penurunan. Nah, pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana kemungkinan dengan harga-harga pangan yang sempat naik tinggi sebelumnya, apakah akan kembali normal seperti tahun tahun kemarin, atau justru semakin mahal? Saya menilai harga komoditas pangan daging ayam dan telur ayam ini berpeluang akan lebih mahal dibandingkan dengan rata-rata tahun sebelumnya. Karena telah terjadi kenaikan harga bahan baku produksi kedua komoditas tersebut. Jadi harga keekonomiannya akan naik,” jelasnya.

Kalau untuk harga minyak goreng, Gunawan menilainya karena ada intervensi pemerintah jadi harganya bisa turun. Tetapi kalau berbicara harga keekonomiannya, justru harga minyak goreng saat ini harusnya naik lagi. Karena dalam sepekan terakhir harga CPO terus naik, bertengger dikisaran angka 5.300-an ringgit per ton.

“Jadi harga keekonomian minyak goreng saat ini tidak bisa digambarkan dengan harga minyak goreng yang berlaku di pasar khususnya pasar tradisional. Saya melihat untuk komoditas pangan di tahun ini terbebani dengan kenaikan harga pupuk dan pestisida ditambah dengan tren konsumsi yang naik serta adanya ekspektasi pemulihan ekonomi. Jadi biaya produksi sekarang mengalami kenaikan. Untuk itu harga keekonomian di masing-masing bahan pangan perlu dihitung ulang. Sehingga nantinya kita tidak meributkan harga pangan yang ideal di tengah masyarakat,” ungkap Dosen UISU ini.

Baca juga:Stok Dan Harga Komoditi Termasuk Bawang Di Siantar Tak Terpengaruh PSBB Jakarta

Sementara itu, dari sekian banyak bahan pangan pokok, harga cabai merah yang saat ini dijual dikisaran  Rp20.000 ribu per kg yang masih terbilang sangat murah. Harga keekonomian cabai merah sendiri seharusnya bisa membuat harga cabai merah dijual dalam rentang Rp25.000 hingga Rp33.000 per kg di tingkat konsumen.

“Namun karena supply yang melimpah, harga cabai merah masih ditransaksikan murah. Dengan biaya produksi cabai merah yang mahal, maka kerugiannya masih ditanggung oleh petani cabai merah sejauh ini,” pungkasnya. (anita/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles