19 C
New York
Saturday, September 28, 2024

Di Tengah Krisis Ekonomi, Usaha Reparasi Shock Mobil Masih Menjanjikan

Baca Juga : Raih Peluang Bisnis dengan Modal Kecil, Pengusaha Muda ini Pilih Usaha Franchise

Hingga kini, Simbolon mengaku belum bisa membuka bengkel baru. Hal itu terkendala modal yang besar untuk membukanya. Menurutnya, untuk membuka bengkel baru dibutuhkan hingga Rp100 juta.

“Sewa tempat ukuran begini saja, yang bisa mobil parkir dua sampai tiga unit sebesar Rp36 juta. Belum lagi barang-barang spare part-nya,” jelas Simbolon.

Meski begitu, ia mengaku masih bisa mengakomodir biaya tersebut untuk saat ini. Dari usahanya ini, Simbolon mengaku bisa mendapat pemasukan bersih antara Rp600 ribu hingga Rp1,5 juta per hari.

Total Car Spring milik Simbolon juga menyediakan shock breaker baru. Namun, kebanyakan konsumen biasanya meminta reparasi ketimbang ganti shock baru. Untuk konsumennya, menurut Simbolon, kebanyakan datang dari luar kota.

“Kebanyakan mereka jual beli mobil. Kalau rusak minta ganti, mana ada untung mereka,” lanjutnya.

Baca Juga : Mengukir Karya dengan Cahaya, Usaha Lighting Panggung Cerahkan Masa Depan

Soal tarif, Simbolon mengklaim bahwa bengkelnya termasuk meminta biaya jasa di bawah rata-rata. “Kalau kita masih tiga ratus hingga 400 ribu untuk mereparasi shock,” tegasnya.

Saat ini Simbolon mempekerjakan empat orang di bengkelnya. Total Car Spring pun menjadi satu-satunya bengkel reparasi shock khusus mobil di Jalan Setiabudi, Tanjung Sari.

“Di Setiabudi kita masih sendiri, masih tunggal. Tapi di Kota Medan sudah ada beberapa. Mereka yang membuka itu juga kebanyakan mantan murid saya dulu di Jakarta,” tutupnya. (putra/hm24)

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

Latest Articles