Pematangsiantar, MISTAR.ID
Periode Agustus 2024, komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Kota Pematangsiantar adalah sigaret kretek mesin, ikan dencis, dan emas perhiasan menyumbang 0,05 persen.
Selanjutnya sawi hijau dan andaliman menyumbang inflasi sebesar 0,04 persen.
Sedangkan komoditas penyumbang deflasi terbesar di Kota Pematangsiantar adalah bawang merah 0,11 persen. Sementara ikan lele, cabai merah, wortel, dan jeruk menyumbang deflasi sebesar 0,03 persen.
Baca juga:Cabai Rawit Sumbang Inflasi Tahunan di SumutÂ
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) yang diunggah di media sosial (medsos) resminya inflasi IHK Kota Pematangsiantar pada Agustus 2024 tercatat sebesar 0,10 persen secara month to month (mtm) dari sebelumnya 0,31 persen (mtm).
Kenaikan inflasi masih terjaga, di mana inflasi ytd 2024 kedua wilayah masih dalam sasaran 2,51 persen yakni Kota Pematangsiantar 1,47 persen (ytd), dan Kabupaten Labuhanbatu 1,77 persen (ytd).
Terjadinya inflasi khususnya pada peningkatan harga sigaret kretek mesin disebabkan oleh tingginya konsumsi masyarakat pada produk tersebut.
Baca juga:Dampak Biaya Sekolah, Inflasi di Simalungun Sebesar 2,37 Persen
Di sisi lain peran TPID semakin matang dengan mampu mempersiapkan kemungkinan kenaikan harga pada semester II 2024. Dengan mengadakan kegiatan pasar murah, kerja sama antar daerah (KAD) rapat koordinasi dan HLM, serta gerakan tanam serentak (Gertak). (abdi/hm16)
