16.3 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Catat! Empat Dampak Covid-19 di Indonesia pada Kuartal Pertama 2020

Jakarta, MISTAR.ID

Cepatnya penyebaran coronavirus disease 2019 (Covid-19) sangat berdampak terhadap ekonomi dalam negeri. Ini sudah terlihat di sepanjang kuartal I-2020.

Catatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kita, setidaknya ada empat dampak dari pandemi tersebut.

Pertama, impor sepanjang Januari-Maret 2020 turun 3,7% secara year on year (yoy), meski di periode sama ekspor tumbuh 2,9% yoy. Kontraksi impor tersebut akibat penurunan impor bahan baku dan barang modal.

Kedua, terjadi capital outflow yang menekan pada mata uang rupiah, pasar modal, dan surat berharga. Adapun yield SUN 10 tahun meningkat ke level di atas 8%.

Kemudian Indeks Saham Gabungan (IHSG) melemah tajam 27,9% sejak awal tahun hingga akhir Maret 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga terdepresiasi 17,6% hingga akhir kuartal pertama 2020.

Ketiga, realisasi nominal investasi langsung sepanjang kuartal I-2020 sebanyak Rp 210 triliun. Penanaman modal asing (PMA) atawa foregn direct investment (FDI) hanya sebesar Rp 98 triliun, turun 9,2% yoy.

Keempat, inflasi hingga kuartal pertama 2020 di level 2,9% dengan inflasi kumulatif 0,76% ytd. Tekanan berasal dari kenaikan harga emas perhiasan dan komoditas pangan. Dampak Covid-19 tercermin dari deflasi pada tarif angkutan udara.

Adapun Kemenkeu memprediksi pertumbuhan ekonomi domestik berkisar antara 4,5%-4,7% di kuartal I-2020. Jika benar maka pertumbuhan ekonomi tiga bulan pertama tahun ini lebih rendah daripada pencapaian kuartal I-2019 yang berada di level 5,07%.

Kendati begitu, kajian Kemenkeu tersebut telah memperhatikan beberapa indikator ekonomi pada Maret lalu yang telah menunjukkan adanya tekanan.

Purchasing Manager Index (PMI) Indonesia tertekan di level 45,4, di bawah batas ekspansi di level 50. Sementara, indeks penjualan riil minus 5,4%.*

Sumber : Kontan
Editor : Herman

Related Articles

Latest Articles