4.3 C
New York
Saturday, January 11, 2025

Bulog Menargetkan Tidak Impor Beras pada Tahun 2025

Malang, MISTAR.ID

Perusahaan Umum (Perum) Bulog telah mengumumkan target ambisius untuk menghentikan impor beras pada tahun 2025, dengan rencana menyerap seluruh produksi beras dalam negeri.

Direktur Human Capital Perum Bulog, Sudarsono Hardjosoekarto, menyampaikan optimisme ini dalam kegiatan penanaman bibit pohon alpukat hass di Kawasan Arboretum Perum Jasa Tirta (PJT) I, Batu, Jawa Timur, pada Sabtu (14/12/24).

“Kami saat ini masih menghitung proyeksi produksi dan serapan gabah dari petani agar target tersebut tercapai,” ujar Sudarsono.

Baca juga: Jelang Nataru, Bulog Pematangsiantar Pastikan Stok Beras Tercukupi

Pada masa tanam pertama yang diperkirakan panen pada Februari 2025, hasil produksi masih dalam tahap prediksi. Sepanjang 2024, Bulog mencatat serapan beras dari petani sebesar 1,3 juta ton.

Bulog memiliki tiga pilar penting dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional: ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilisasi harga. Pilar ketersediaan menjamin stok pangan di seluruh Indonesia, termasuk daerah terpencil, dengan jaringan distribusi yang andal.

Pilar keterjangkauan memastikan akses masyarakat terhadap pangan pokok, terutama melalui penyaluran cadangan beras pemerintah (CBP) kepada kelompok berpenghasilan rendah. Pilar stabilisasi berfungsi menjaga stabilitas harga melalui operasi pasar dan pengelolaan CBP, termasuk beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).

Baca juga: Bulog Sumut Percepat Penyaluran Beras Bantuan Pangan Tahap Ketiga di 2024

Sudarsono menekankan bahwa peran Bulog tidak hanya melindungi konsumen, tetapi juga petani, sehingga harga jual tetap wajar. Program ini berupaya menciptakan keseimbangan sosial dan ekonomi dalam masyarakat.

Bulog juga menargetkan penyaluran bantuan pangan beras kepada penerima manfaat dengan tingkat pencapaian sekitar 80-90 persen. “Kami optimistis penyaluran tahun 2024 bisa mencapai 100 persen,” katanya.

Selain itu, Bulog berencana menjalin kerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam Program Makan Bergizi Gratis (BGM). Nota kesepahaman antara kedua lembaga ini akan segera ditandatangani.

“Kami telah melakukan komunikasi intensif dengan BGN untuk mengimplementasikan program ini,” tutup Sudarsono. (ant/hm25)

Related Articles

Latest Articles