-0.7 C
New York
Sunday, January 12, 2025

Berikut Tiga Penyebab Dolar Dekati Angka Rp16.000

Jakarta, MISTAR.ID

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah pada perdagangan, Kamis (21/11/24). Rupiah turun sebesar 0,58% pada sesi pertama perdagangan, mencapai angka Rp15.953/US$.

Penurunan ini mencerminkan tren pelemahan yang berlanjut, dengan angka sebelumnya pada 20 November 2024 tercatat melemah 0,22%. Pada saat yang sama, indeks dolar AS (DXY) menguat 0,45%, mencapai angka 106,68.

Sejumlah faktor memengaruhi pelemahan rupiah belakangan ini, terutama faktor eksternal yang menjadi perhatian diantaranya:

  1. Kemenangan Trump dan Indeks Dolar

Pada awal November 2024, kemenangan Donald Trump dalam Pemilu AS melawan Kamala Harris memicu lonjakan indeks dolar (DXY). Kemenangan Trump menyebabkan kekhawatiran di pasar terkait kebijakan ekonomi yang lebih Amerika-sentris, termasuk kemungkinan kenaikan tarif perdagangan, terutama terhadap China.

Baca Juga : Awal Pekan, Nilai Tukar Rupiah Berpeluang Melemah

Jika kebijakan ini diterapkan, inflasi di AS dapat kembali naik, yang membuat bank sentral AS (The Fed) kesulitan untuk memangkas suku bunga. Hal ini pada gilirannya menambah tekanan pada rupiah, karena suku bunga yang lebih tinggi di AS akan menarik aliran dana global ke pasar AS, meninggalkan pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.

2. Geopolitik Global

Ketidakpastian geopolitik semakin meningkat setelah serangan oleh Ukraina terhadap Rusia menggunakan senjata jarak jauh yang dipasok oleh AS. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebut ini sebagai ‘peningkatan perang’.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga menandatangani doktrin nuklir baru yang memungkinkan Rusia menggunakan senjata nuklir sebagai respons terhadap ancaman terhadap kedaulatan dan integritas teritorialnya. Ketegangan ini menambah ketidakpastian global, yang turut memengaruhi pasar valuta asing.

Ekonom Panin Sekuritas, Felix Darmawan, menyatakan bahwa kekhawatiran akan eskalasi konflik Rusia-Ukraina menambah tekanan terhadap rupiah. Selain itu, defisit transaksi berjalan Indonesia juga berperan negatif terhadap nilai tukar rupiah.

Syahrial Siregar
Syahrial Siregar
Alumni STIK-P Medan. Menjadi jurnalis sejak 2008 dan sekarang redaktur untuk portal mistar.id

Related Articles

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Rupiah

Rupiah Melemah ke Rp 16.237 per Dolar AS

Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.184 per Dolar AS

Latest Articles