Wanita berusia 35 tahun ini juga menyebutkan bahwa semakin banyaknya penjual dengan produk yang sama menjadi sebuah tantangan baginya.
Selain itu, sebagai produk makanan yang tidak berpengawet, Sri menyebutkan bahwa produk jualannya hanya bisa bertahan selama 3 hari saja. Sehingga ia tidak dapat membuat stok produk seperti usaha makanan lainnya.
“Kemudian harga bahan baku yang kadang naik, kadang turun. Serta modal yang terbatas sih ya. Sama jangkauan pemasaran, itu yang jadi tantangan buat saya. Tapi ya begitu pun, tetap fokus menjalankan usaha saja lah apapun rintangannya. Karena semua lelah dan perjuangan pasti ada hasilnya,” lanjutnya.
Baca juga : Puluhan Mitra UMKM Binaan Rumah BUMN Medan Ikuti Sosialisasi Investasi Kekinian
Ia berharap usahanya yang bernama Ma’rie Fruit Salad tersebut dapat berkembang dan membuka lapangan pekerjaan bagi sekitarnya.
“Semoga para UMKM bisa lebih dilibatkan lagi dalam berbagai kegiatan kedinasan,” harapnya. (susan/hm18)
