13.1 C
New York
Sunday, October 13, 2024

Akhir Pekan ini, Investor Tunggu Kepastian Stimulus Jumbo di China US$283 Miliar

Hal ini terjadi ketika investor menilai seberapa jauh rencana pemerintah untuk melakukan upaya stimulus yang mendorong reli saham yang mengalahkan rekor dunia. Selain itu, para pejabat setempat juga merencanakan pertemuan pada hari Senin pekan depan tentang peningkatan dukungan bagi perusahaan.

China telah memangkas suku bunga dan meningkatkan dukungan untuk properti dan pasar saham dalam serangkaian langkah yang diumumkan pada akhir September. Namun, para investor menuntut intervensi fiskal yang menurut para ekonom penting untuk meningkatkan kepercayaan.

Saham-saham dalam negeri China tetap berfluktuasi sepanjang minggu ini setelah mengakhiri reli 10 hari pada hari Rabu, karena para pejabat kecewa dengan tidak mengumumkan tidak adanya stimulus baru yang besar setelah libur selama seminggu. Indeks acuan CSI 300 turun lebih dari 1% pada awal perdagangan hari Jumat.

“Lembaga pemerintah kini diperkirakan akan merasakan denyut pasar sebelum menerbitkan kebijakan. Mereka harus menghindari membiarkan ekspektasi naik dan turun sehingga memberikan pukulan terhadap sentimen pasar,” kata Ding Shuang, kepala ekonom untuk China dan Asia Utara di Standard Chartered Plc.

Baca juga : Investor Jepang-Korsel Bakal Segera Masuk ke IKN Nusantara

Sebagian besar responden, termasuk ekonom, ahli strategi dan fund manager, memperkirakan stimulus fiskal baru dalam enam bulan ke depan jika Menteri Keuangan Lan Fo’an tidak mengumumkannya pada hari Sabtu besok.

Mereka memperkirakan China akan menjual lebih banyak surat utang pemerintah untuk meningkatkan belanja publik hingga akhir tahun depan, dengan obligasi khusus menjadi pilihan yang paling mungkin. Empat responden mengantisipasi paket yang melebihi 3 triliun yuan.

Sebagian dari stimulus tersebut diharapkan menyasar konsumsi, yang selama ini menjadi titik lemah dalam pemulihan China pascapandemi. Responden mengatakan langkah-langkah tersebut mungkin mencakup beberapa hal, yakni lebih banyak subsidi untuk kelompok sasaran, seperti warga lanjut usia dan masyarakat miskin; Voucher konsumsi; Lebih banyak dukungan untuk keluarga dengan anak-anak; Jaring pengaman sosial yang lebih besar; serta, lebih banyak subsidi untuk pembelian barang konsumsi dan mobil. (bisnis/hm18)

Related Articles

Latest Articles