Pada tahun 2012 para peneliti meniupkan embusan udara di dalam lapisan hidung manusia untuk merekayasa efek bersin. Mereka menemukan sel-sel silia dalam rongga hidung bergetar lebih cepat selama beberapa menit. Getaran dari silia ini membersihkan lendir dan kuman yang terperangkap dalam hidung, sehingga bersin dapat membantu ‘membersihkan’ hidung dengan cepat. Pada orang dengan sinusitis, silia tidak dapat bergetar dengan cepat , yang mungkin menjelaskan mengapa penderita sinusitis selalu mengalami bersin yang berkepanjangan!

Apa yang terjadi dalam organ tubuh kita ketika bersin?

1. Hidung

Bersin dipicu oleh debu, bahan kimia atau sentuhan ringan yang merangsang ujung saraf dari saraf trigeminal ( saraf yang berperan dalam mengirimkan sensasi dari kulit bagian anterior kepala, rongga mulut dan hidung, gigi dan meninges)

2. Mata

17-35 persen orang juga bersin saat mata terekspos cahaya terang. Ini dikenal sebagai Autosomal dominan, Ledakan Helio-Opthalmic yang Memikat, atau ‘ACHOO’.

3. Otak

Sinyal bergerak ke ‘pusat bersin’ di medula lateral otak kita. Ketika mereka mencapai ambang kritis, maka akan memicu refleks bersin.

4. Diafragma

Refleks membuat tarikan napas yang dalam dan tiba-tiba. Pada titik ini reaksi berantai menjadi tidak terhentikan dan bersin tak dapat terhindarkan.

5. Glottis

Glotis di bagian belakang tenggorokan akan tertutup ketika diafragma Anda berkontraksi untuk membangun tekanan. Matamu juga akan tertutup rapat.

6. Mulut dan hidung

Tekanan dilepaskan baik udara, lendir, debu dan kuman keluar melalui mulut dan hidung hingga 160 km / jam. Proses ini hanya berlangsung selama 150 milidetik.

Sumber : Science Focus
Penerjemah : Maverick
Editor : Rika Yoesz