Sunday, February 2, 2025
logo-mistar
Union
DAIRI-PAKPAK-KARO

Tumpukan Sampah di Depan Perumnas Simbara Permai Menggunung, DLH Dairi Diminta Bertindak

journalist-avatar-top
By
Sunday, February 2, 2025 19:03
160
tumpukan_sampah_di_depan_perumnas_simbara_permai_menggunung_dlh_dairi_diminta_bertindak

Tumpukan sampah di pinggir jalan akses keluar masuk Perumnas Simbara Permai. (f: manru/mistar)

Indocafe

Dairi, MISTAR.ID

Tumpukan sampah terlihat di sepanjang jalan akses keluar masuk Perumahan Nasional (Perumnas) Simbara Permai, Desa Kalang Simbara, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Minggu (2/2/25).

Selain di pinggir jalan, sampah juga disinyalir dibuang warga di selokan lingkungan perumahan yang dapat menyebarkan penyakit, membuat parit tumpet, dan terkesan melanggar norma kesopanan.

Fenomena ini meresahkan warga sekitar perumahan. Mereka meminta warga memiliki kesadaran agar tidak membuang sampah sembarangan di jalan. Terlebih, menurut warga bahwa penghuni Perumnas Simbara Permai yang kurang lebih berjumlah 400 KK itu banyak berstatus ASN termasuk petugas kebersihan dan PNS di DLH Dairi.

Warga meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Dairi agar bertindak tegas, karena pihak DLH telah meletakkan dua lori sampah untuk diangkut tiga kali seminggu.

Kepala DLH Dairi, Saut Maruli Tua Sinaga saat dikonfirmasi mengatakan, sejak tiga bulan terakhir petugas kebersihan tidak meletakkan lori bak sampah. "Petugas kita juga tidak mengangkut sampah dari wilayah Perumnas Simbara, karena mereka tidak membayar retribusi sampah," ujarnya.

Terkait sampah tidak diangkat karena tidak bayar retribusi, warga meminta DLH, camat, dan Pemerintahan Desa agar melaksanakan sosialisasi bersama masyarakat sekitar guna mencari solusinya.

Amatan Mistar.id di lokasi, sepanjang pinggir jalan masuk menuju Perumnas Simbara Permai mulai dari jembantan Lae Nuaha Betang Beruh dipenuhi sampah anorganik, plastik dan banyak sampah menimbulkan bau yang berserakan hingga ke badan jalan. Begitu juga jalan alternatif belakang Kalang Simbara (Bekasi) yang dipenuhi sampah. (manru/hm24)

journalist-avatar-bottomRedaktur Syahrial Siregar