Sunday, January 19, 2025
logo-mistar
Union
DAIRI-PAKPAK-KARO

Petani Dairi Gagal Tanam Padi, Akibat Pengerjaan Irigasi Diduga Tidak Sesuai Kontrak

journalist-avatar-top
By
Tuesday, January 7, 2025 13:53
18
petani_dairi_gagal_tanam_padi_akibat_pengerjaan_irigasi_diduga_tidak_sesuai_kontrak

petani dairi gagal tanam padi akibat pengerjaan irigasi diduga tidak sesuai kontrak

Indocafe

Dairi, MISTAR.ID

Petani sawah di Desa Karing Kecamatan Berampu Kabupaten Dairi tidak sedikit mengaku kecewa karena gagal tanam padi dikarenakan pekerjaan irigasi tidak selesai sesuai hasil sosialisasi dan imbauan pihak Dinas PUTR dan pemborong sebelumnya.

Hal dilontarkan sejumlah petani sawah di Juma Gulangen Kering pada sore hari, Senin(6/1/25).

Seorang warga petani sawah bermarga Siregar menyebutkan bahwa petani sawah gagal tanam yang seharusnya masa tanam di bulan November hingga awal Desember 2024 lalu.

“Tapi pekerjaan proyek irigasi tidak selesai kerjakan padahal diakui pekerjaan tersebut sudah harus selesai di awal November 2024. Oleh karena itu sejumlah warga sempat mengolah sawahnya masing-masing namun gagal tanam padi sehingga tidak sedikit petani sawah beralih fungsi tanaman jagung,” kata Siregar.

Baca juga: Divonis 6 Bulan Penjara, 3 Warga Dairi Dieksekusi Jaksa

Selain gagal tanam padi itu, Siregar juga mengkhawatirkan kualitas bangunan lining irigasi itu karena diduga ada beberapa titik lining asal dikerjakan. Bahkan sebelumnya ada pihak dari Dinas PUTR komplain lalu pasangan batu lining dibongkar kembali.

“Tidak tau apakah ada lining lama ditempel begitu saja atau tumpang tindih, itu kecurigaan kita ya. Pekerjaan itu selesai terlihat di akhir Desember 2025 apa di awal Januari 2025,” kata Siregar lagi.

Sementara penjaga pintu air (P2A) yang juga bermarga Siregar yang ditemui Selasa (7/1/25) di seputaran Dinas PUTR, bahwa ia membenarkan apa yang disampaikan warga petani sebelumnya.

“Ya petani sawah sebagian sudah mentraktor lahannya untuk tanaman padi juga ada yang menyemai. Terakhir gagal dan beralih menanam jagung,” ucapnya.

Baca juga: Warga Panji Dabutar Dairi Dihebohkan Penemuan Jejak Kaki Harimau

Terpisah, salah seorang staf bidang Sumber Daya Air (SDA) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), yang enggan disebutkan namanya, membenarkan keluhan warga terkait pekerjaan irigasi di daerah tersebut. Dalam konfirmasi kepada mistar.id, staf tersebut mengakui bahwa apa yang disampaikan warga memang sesuai dengan kondisi di lapangan.

“Dari awal imbauan dan pengumuman sebelum pekerjaan dimulai itu disampaikan. Sebab pekerjaan itu sesuai nomor kontrak dimulai 13 Juli-13 November 2024. Namun pekerjaan tidak selesai sesuai kontrak dan terjadi adendum waktu. Sumber dana proyek DAK 2024  biaya kurang lebih Rp1 miliar,” katanya.

Sementara amatan sejumlah media di lapangan, Senin (6/1/25) bangunan lining proyek irigasi sudah ada mengalami keretakan dan lantainya ada yang tergerus air. (manru/hm25)

journalist-avatar-bottomAnita Sinuhaji

RELATED ARTICLES