Sunday, May 4, 2025
home_banner_first
ASAHAN

Anaknya Disekap di Myanmar, Keluarga Asal Asahan Bingung Mau Mengadu ke Mana

journalist-avatar-top
Sabtu, 3 Mei 2025 11.55
anaknya_disekap_di_myanmar_keluarga_asal_asahan_bingung_mau_mengadu_ke_mana

Keluarga menunjukkan foto Fikri yang diduga masih disekap di Myanmar. (f:ist/mistar)

news_banner

Asahan, MISTAR.ID

Fikri Maulana Saputra, 22 tahun, pemuda asal Desa Pematang Sei Baru, Kecamatan Tanjung Balai, Kabupaten Asahan, diduga disiksa dan disekap di Myanmar, tempatnya bekerja.

Kabar penyiksaan ini diperoleh wartawan dari keluarga Fikri, Sabtu (3/5/2025).

Ibunda Fikri, Erni Yusnita, 45 tahun, mengatakan saat ini bingung mencari keberadaan Fikri.

Selain berangkat kerja ke Myanmar melalui jalur ilegal, anaknya juga sudah tidak memiliki identitas apapun di sana.

“Beberapa bulan gak ada kabar. Kami tahu dia disiksa di sana dari kawan-kawannya yang sama berangkat dari sini. Ada kawannya yang berhasil lari dari sana. Dari situlah kami dapat informasi dan foto-foto dia disiksa,” kata Erni.

Pada wartawan, keluarga memperlihatkan sejumlah foto kondisi Fikri yang mengalami luka lebam pada beberapa bagian tubuh.

“Sekarang Fikri sudah tidak ada identitasnya di sana, KTP, paspor, semua dipegang sama kawannya yang sudah kabur duluan. Kejadian ini masih kami adukan ke Dinas Ketenagakerjaan. Kami bingung mau minta bantuan dan lapor ke mana lagi," ujar Erni.

Disebutkannya, Fikri awalnya berangkat pada Agustus 2024. Informasi kerja dari agen kerja ilegal dengan tujuan awal Thailand.

Fikri dijanjikan kerja di restoran dengan gaji sekitar Rp12 juta perbulan.

Namun hanya beberapa hari di Thailand, Fikri yang saat itu berangkat bersama beberapa orang temannya malah diseberangkan ke Myanmar.

Belum jelas apa pekerjaan Fikri di Myanmar hingga mengalami penyiksaan di sana.

Kini, keluarga berharap pemerintah Indonesia melalui kedutaan di Myanmar membantu mencari informasi Fikri bisa pulang ke Asahan. (perdana/hm25)

REPORTER:

RELATED ARTICLES