9.1 C
New York
Saturday, April 20, 2024

WN China Probable Omicron Terdeteksi di Sulawesi Utara, Ini Faktanya

Manado, MISTAR.ID
Satgas Covid-19 Sulawesi Utara (Sulut) menyebut sebanyak enam pelaku perjalanan internasional yang tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado positif Covid-19. Tiga dari enam pelaku perjalanan tersebut masuk kategori probable varian Omicron.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulut dr Steaven P Dandel mengatakan 6 pelaku perjalanan positif Covid-19 terdeteksi dalam sepekan terakhir. Keenamnya lalu menjalani pemeriksaan lanjutan dengan menggunakan reagen khusus.

Dinkes Sulut akan mengurai komponen sampel dan dibandingkan dengan database untuk dipastikan apakah ketiga probable tersebut varian Omicron atau bukan.

“Sampai sekarang statusnya disebut probable. Jadi sampai sekarang statusnya disebut probable,” kata Steaven, Kamis (16/12/21).

Baca juga:China Keluarkan Izin Edar Obat Covid-19 di Tengah Wabah Omicron

Steaven menjelaskan keenam orang tersebut tidak mengalami gejala dan saat ini tengah menjalani isolasi di rumah sakit.

Steaven mengatakan keenam orang yang positif Covid-19 tersebut merupakan warga negara (WN) China. Mereka adalah tenaga kerja yang hanya transit untuk menuju lokasi proyek nasional yang ada di lu

Berikut adalah enam fakta mengenai hal ini.

1. Jumlah 6 orang, WN China semua
Total dari orang asing yang masuk ke Indonesia dan positif COVID-19 ada enam orang. Mereka semua adalah Warga Negara (WN) China.

“Iya semua, WNA asal Tiongkok,” kata Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sulawesi Utara, Mery Pasorong, kepada wartawan, Kamis (16/12/21) kemarin.

2. Mendarat di Manado, 7 Desember
Enam orang WN China itu mendarat di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara, sebelas hari lalu. Mereka langsung diperiksa petugas.

“Tiba sejak tanggal 7 Desember 2021, karena pemeriksaan sekarang skrining kan butuh waktu, tapi kita sudah kerja dari kemarin, sudah antisipasi dari kemarin,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulut, dr Steaven P Dandel.

3. Hendak kerja di proyek nasional RI
Enam Warga Negara China tersebut datang ke Indonesia untuk bekerja di proyek nasional RI. Enam Warga negara China tersebut hanya transit saja di Manado, lokasi proyek yang hendak mereka tuju bukan di Manado.

“Karena sekali lagi tenaga kerja yang ada di Sulut hanya transit di sini, mereka akan menuju beberapa site lokasi projects nasional yang di luar Sulut,” ungkap Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulut, dr Steaven P Dandel, Kamis (17/12).

Baca juga:Bertambah lagi! Kasus Corona Varian Omicron di RI Jadi 3 Orang

4. Positif Covid-19 semua
Satgas Covid-19 Sulawesi Utara (Sulut) menyebut sebanyak enam pelaku perjalanan internasional yang tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado positif Covid-19.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulut dr Steaven P Dandel mengatakan 6 pelaku perjalanan positif Covid-19 terdeteksi dalam sepekan terakhir.

5. Ada 3 WN China probable Omicron
Dari 6 WN China yang positif Covid-19 itu, 3 orang di antarnaya adalah probable Omicron. Steaven merinci jumlah ini.

“Jadi sekali lagi saya tekankan ya, dari 6 WNA yang positif, 3 probable, dan tiga lainnya positif tidak terindikasi ke arah varian Omicron,” ucap Steaven.

Belum ada kepastian apakah 3 WN China itu benar-benar kena Omicron. Kepastiannya harus menunggu hasil whole genome sequencing (WGS). Sampai saat ini, status mereka adalah ‘probable’.

“Statusnya adalah probable, kepastiannya kita akan tunggu hasil pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) yang kurang-lebih hasilnya tiga sampai empat hari,” jelas dia.

6. 126 Orang sepesawat dikarantina
Total ada 126 orang sepesawat dengan 6 WN China yang positif Covid-19 itu. Apalagi, dari 6 WN China, ada 3 WN China yang probable Omicron, varian Corona yang diwaspadai dunia akhir-akhir ini. Semua orang sepesawat kemudian menjalani karantina. Memang begitulah aturan penanganan kedatangan orang dari luar negeri.

“Itu yang kita ketat juga, jadi makanya kita harus mengkarantina 10 hari, kenapa kami tidak memberi dispensasi sehari pun, yang namanya karantina 10 hari itu wajib,” kata Steaven. (detik/mistar)

 

Related Articles

Latest Articles