27.4 C
New York
Sunday, June 2, 2024

PDIP Buka Usung Prabowo, Tapi Capresnya Harus Kader Banteng

Jakarta, MISTAR.ID

Peluang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk diusung PDIP terbuka di Pilpres 2024. Hanya saja ada syarat yang dilontarkan pantai berlambang banteng moncong putih ini. Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

“Semua peluang yang ada bisa terjadi, namun yang pastinya PDIP akan mengusung kader internal sebagai calon presiden atau Capres 2024. Peluang-peluang kan bersifat sangat dinamis, kita tidak hanya berdasarkan aspek elektoral survei. Maka ketika kerja sama itu (membangun Koalisi Besar) dilakukan ya kami menganggap itu sebagai hal yang positif,” ujar Hasto dikutip, Minggu (16/4/23).

Hasto menegaskan, PDIP tetap konsisten mengusung kader internal sebagai Capres 2024. Hal tersebut sudah menjadi keputusan Kongres PDIP ke-V dan dipertegas oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidato politiknya di acara puncak HUT PDIP ke-50.

Baca Juga:PARA Syndicate: Skenario Koalisi Besar Tergantung PDIP

“Di dalam demokrasi yang sehat ketika PDI Perjuangan melakukan pelembagaan partai seperti adanya sekolah partai tentu saja kami mendorong kader internal partai,” tandas Hasto.

Lebih lanjut, Hasto menegaskan kader internal PDIP yang akan diusung partai berlambang banteng itu akan diputuskan oleh Ketum Megawati Soekarnoputri. Hal tersebut merupakan hak prerogatif ketum dan pada momentum yang tepat Megawati akan mengumumkan capres PDIP.

“Kalau bagi PDI Perjuangan, Ibu Mega-lah yang akan mengumumkan pada momentum yang tepat,” tegas dia.

Baca Juga:Repdem Sumut Desak Kapolda Sumut Tangkap Pelaku Pelecehan Logo PDIP

Meskipun demikian, kata Hasto, PDIP bakal berkoalisi dengan parpol lain dalam menyongsong Pilpres 2024. Hanya saja, kata dia, koalisi Pilpresnya bukan sekadar untuk mengakomodir figur atau tokoh tertentu.

“Kerja sama partai politik kan untuk bangsa dan negara, bukan untuk orang per orang. Karena roh di dalam demokrasi kita itu adalah musyawarah dan gotong royong. Ketika kerja sama ditunjukkan untuk orang perorang maka jadi sempit, terkooptasi kepentingan-kepentingan,” terang dia.

“Bagi PDIP kerja sama jauh lebih besar untuk kepentingan bagaimana secepatnya kita bisa bergotong royong mengatasi dampak pandemi. Kemudian mengatasi akibat dampak perang global itu harus dilakukan menyepakati terhadap agenda-agenda strategis agar kita berdaulat di bidang pangan, energi, keuangan agar kita juga mampu terdepan dalam menguasai ilmu pengetahuan teknologi untuk masa depan,” pungkas Hasto menambahkan.(beritasatu.com/hm01)

Related Articles

Latest Articles