21.7 C
New York
Monday, October 7, 2024

KTT ASEAN ke-43 di Jakarta, Presiden RI Bahas Persaingan Geopolitik dan Potensi Konflik

Jakarta, MISTAR.ID

Indonesia terus mendorong kerja sama ekonomi di Indo-Pasifik untuk mengatasi tantangan persaingan geopolitik dan potensi konflik di kawasan. Hal itu disampaikan Presiden Indonesia Joko Widodo membukaan ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Jakarta, Selasa (5/9/23).

Melalui AIPF yang diadakan di Jakarta pada tanggal 5 dan 6 September 2023, sebagai acara utama KTT ASEAN ke-43, Indonesia berupaya memanfaatkan pasar potensial ASEAN dan peluang investasi yang menjanjikan mengingat jumlah populasi kolektif negara-negara anggotanya dipatok 680 juta.

“ASEAN-Indo-Pacific Forum hadir untuk mengubah persaingan di Indo-Pasifik menjadi kerja sama yang saling menguntungkan, dan membangun kebiasaan merumuskan kerja sama yang saling menguntungkan tanpa merasa dikucilkan,” kata Presiden Widodo.

Baca juga: Singapura Mau Bahas Peta Baru China di KTT ASEAN ke-43

AIPF akan membahas tiga isu utama, yakni infrastruktur hijau dan rantai pasokan yang tangguh, pembiayaan berkelanjutan yang inovatif, serta transformasi digital dan ekonomi kreatif.

Presiden menekankan, perekonomian ASEAN yang diharapkan tumbuh lebih kuat melalui pengembangan industri hilir dan ekosistem kendaraan listrik (EV), merupakan contoh nyata upaya membangun rantai pasokan regional.

ASEAN membutuhkan US$29,4 triliun untuk transisi energi serta skema pembiayaan inovatif melalui kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.

Lebih lanjut Jokowi menyoroti pentingnya kerja sama dalam transformasi digital dan ekonomi kreatif, yang diperkirakan akan terus tumbuh hingga US$1 triliun pada tahun 2030.

Baca juga: 29 Jalan di Jakarta Sistem Buka Tutup Selama KTT ASEAN ke-43  

Pada sesi pembukaan AIPF, Presiden Widodo memberikan apresiasi kepada negara-negara ASEAN dan mitranya atas kontribusi dan dukungan mereka terhadap 93 proyek kerja sama senilai US$38,2 miliar dan 73 proyek potensial senilai US$17,8 miliar.

“Hal ini mencerminkan komitmen kami dalam mewujudkan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera. Semoga upaya bersama kita dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat di kawasan ini dan sekitarnya,” tuturnya.

Sependapat dengan Presiden Widodo, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan pentingnya kerja sama regional dan mengatakan ini adalah kunci untuk mencapai kemajuan di Indo-Pasifik.

Baca juga:KTT ASEAN di Jakarta: Indonesia Ingin Meletakkan Dasar Kerjasama Hadapi Tantangan

“Kekuatan transformatif kerja sama regional dapat mendorong kemajuan bersama komunitas ASEAN dan Indo-Pasifik,” terangnya.

AIPF terinspirasi dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang diprakarsai oleh Indonesia dan diadopsi oleh negara-negara anggota ASEAN pada tahun 2019.

Hal ini bertujuan untuk memperkuat arsitektur regional yang inklusif, mendorong kolaborasi, memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan, dan memanfaatkan peluang yang ada di kawasan Indo-Pasifik.

AIPF juga sejalan dengan tema KTT ASEAN tahun ini untuk menjadikan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan dengan tetap menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di Indo-Pasifik.

Baca juga: Persiapan KTT ASEAN di Labuan Bajo Capai 90 Persen

Kawasan ASEAN dinilai memiliki modal yang cukup untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi global dengan produk domestik bruto (PDB) kolektif sebesar US$ 3,3 triliun pada tahun 2021.

Berdasarkan angka tersebut, ASEAN merupakan kawasan ekonomi terbesar kelima di dunia. Dengan jumlah penduduk yang besar, ASEAN juga mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi mitra kerja sama.

Thohir mengatakan, dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, pemerintah Indonesia melalui badan usaha milik negara terus aktif berkolaborasi dengan mitra global untuk menyelesaikan permasalahan di beberapa sektor.

Kolaborasi ini terlihat dari pembentukan aliansi strategis untuk membangun ekosistem rantai nilai baterai, peningkatan kerja sama dan perluasan konektivitas dan digitalisasi di seluruh wilayah, serta partisipasi dalam pembangunan infrastruktur regional, antara lain, ujarnya.

Baca juga: Ini yang Disampaikan Presiden Jokowi di KTT ASEAN

Thohir mengungkapkan, AIPF diharapkan dapat mendorong diskusi yang menginspirasi kemitraan baru, memperkuat hubungan yang sudah ada, dan mendorong solusi inovatif – baik di ASEAN dan Indo-Pasifik.

Sebagai bagian dari kepemimpinan Indonesia di ASEAN tahun ini, AIPF diselenggarakan sebagai platform untuk mendorong dialog konstruktif serta membangun kolaborasi inklusif dan konkrit antara BUMN dan sektor swasta.(mtr/hm17)

Related Articles

Latest Articles