11.8 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Korban Meninggal Akibat Gempa Cianjur Bertambah Jadi 162 Orang

Cianjur, MISTAR.ID

Korban meninggal dunia gempa Cianjur terus bertambah. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengonfirmasikan hingga Senin (21/11/22) malam pukul 21.30 WIB, sebanyak 162 orang meninggal dunia akibat gempa dengan kekuatan 5,6 SR di Kabupaten Cianjur.

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat hingga saat ini jumlah rumah yang rusak akibat dampak gempa Cianjur di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mencapai 681 unit.

Terlihat warga mengungsi akibat gempa Cianjur di areal persawahan karena khawatir adanya gempa susulan di Kampung Cijedil, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/22).

Baca juga:Jumlah Korban Gempa Cianjur Terus Bertambah, BNPB: 25 Korban Masih Tertimbun Reruntuhan

“Data ini masih sementara, karena kami masih melakukan assessment terkait kerusakan akibat dampak gempa M 5,6 yang berpusat di Cianjur pada Senin,(21/11),” kata Sub Koordinator Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim di Sukabumi pada Selasa.

Menurut Medi, ratusan rumah yang rusak tersebut tersebar di 19 kecamatan. Untuk kecamatan yang paling parah yakni Kecamatan Sukalarang dengan jumlah rumah yang rusak sebanyak 179 unit, kemudian Kecamatan Kadudampit sebanyak 154 unit dan Kecamatan Nagrak terdapat 132 unit yang rusak.

Untuk jumlah warga yang mengungsi sebanyak 58 kepala keluarga (KK) dan korban luka sebanyak 11 orang dengan rincian satu luka sedang dan 10 luka ringan. Korban luka karena tertimpa puing bangunan rumah dan seluruhnya sudah mendapatkan penanganan petugas medis.

Baca juga:Gempa Cianjur, Kicauan Warganet Hingga Kocar Kacir dari Lantai 26

Sementara untuk korban jiwa hingga saat ini belum ada laporan. Tidak hanya rumah saja yang rusak, dari hasil pendataan ada enam sekolah yang rusak dan 10 unit sarana ibadah seperti masjid dan mushalla. Selain itu, getaran gempa juga merusak akses jalan di Kecamatan Gunungguruh.

“Kami masih melakukan pendataan dan tidak menutup kemungkinan jumlah bangunan yang rusak bertambah. Untuk nilai kerugian masih dalam perhitungan,” tambahnya.

Medi mengatakan Kecamatan Sukalarang menjadi daerah terparah terdampak gempa karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Cianjur. Pihaknya pun mengimbau kepada warga untuk tetap waspada serta segera melapor jika di daerahnya ada bangunan yang terdampak gempa meskipun hanya rusak ringan. (antara/hm06)

Related Articles

Latest Articles