5.7 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Waspada Puso, Serangan Hama dan Penyakit di Musim Hujan

Medan, MISTAR.ID

Memasuki musim penghujan di wilayah Sumatera Utara (Sumut) sangat berdampak pada sektor pertanian. Salah satunya terjadi puso (gagal panen) yang melanda beberapa kabupaten di Sumut.

Berdasarkan catatan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, ada sekitar 31 hektar (ha) pertanaman padi yang mengalami puso karena terendam air di Kabupaten Batu Bara dan Deli Serdang.

Hal ini dikatakan Plt Kepala Dinas TPH Sumut Lusyantini. Menurutnya, memang di musim hujan ini mengakibatkan puso.

Selain terjadi puso, ancaman serangan hama penyakit juga menghantui di musim hujan ini.

Baca Juga:Agar Tidak Gagal Panen, Ini Pesan Dinas Pertanian Simalungun kepada Petani

“Jadi memang kita terus menggerakkan atau mengimbau para petani kita agar mewaspadai puso. Sedangkan untuk tanaman yang berumur dua sampai tiga minggu kami lakukan penyemprotan karena musim hujan itu rentan pada serangan hama penyakit, dan itu telah kita lakukan,” kata perempuan yang disapa Lusi itu, Kamis (17/11/22).

Kemudian, dikatakan Lusi, di musim hujan ini ada pembersihan gorong-gorong atau saluran air, saluran irigasi atau gernang atau pengendalian kotoran genangan yang telah dilakukan pada beberapa kabupaten seperti di Asahan, Serdang Bedagai kemudian di Deli Serdang dan juga di Langkat di Sei Bamban.

“Jadi berbagai upaya-upaya itu terus kita lakukan. Nah, kami mintakan bagi pertanaman yang kena puso untuk membuat permohonan mendapatkan bantuan benih. Bagi petani yang sudah mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), dia bisa mengklaim terhadap kerusakan itu. Sehingga digantikan oleh Jasindo. Kami mintakan mereka untuk membuat permohonan bantuan benih,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga telah mendirikan posko terhadap antisipasi banjir. Petugas akan mendata berapa sebenarnya kerusakan tanaman yang juga terserang hama penyakit.

Baca Juga:Pemkab Sergai Beri Stimulan Ke Petani Padi yang Mengalami Gagal Panen Karena Banjir

Sebab di musim hujan ini sangat rentan bagi tanaman terserang hama penyakit.

“Maka pengendalian awal kita lakukan. Misalnya cabai inikan cepat kali keriting di masa musim hujan ini, begitu juga bawang yang mudah busuk,” ungkapnya.

Terpisah, Kepala UPT PTPH Sumut Marino menuturkan, aksi cepat kembali dilakukan para personil Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan Tanaman Pangan dan Hirtikultura (PTPH) Sumut dalam menyelamatkan petanaman yang dilanda banjir di tiga kabupaten, beberapa waktu lalu.

Dari 150 ha yang terendam air, terisisa 31 ha yang mengalami puso. Pertanaman padi seluas 31 hektar itu yakni 30 hektar di Desa Pematang Jering Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara, dan 1 hektar lagi di Desa Sei Tuan Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang.

Ia mengemukakan, usia padi varietas Inpari 32 yang baru ditanam di dua kabupaten tersebut, yakni semuanya berkisar 1 hingga 15 hari setelah tanam (HST), turut andil menjadi penyebab tanaman padi mengalami puso setelah sempat tertutup air.

Baca Juga:Petani Sidamanik Gagal Panen, Buah Jagung Busuk di Pohon

Di Desa Pematang Jering misalnya, seluas 39 ha tanaman padi usia 1-15 HST sempat tertutup air sebelum dilakukan tindakan penyelamatan, dengan membuang genangan air tersebut dari areal persawahan dengan menggunakan pompa.

“Bila ditotal, ada 150 hektar tanaman padi dari 1.652 hektar di 11 desa yang masuk dalam wilayah tiga kabupaten di Sumatera Utara, terkena banjir,” tutur Marino.

Pihaknya mengklaim telah memiliki Standar Operasi Prosedur (SOP) dalam menangani setiap permasalahan yang terjadi terhadap tanaman pangan dan hortikultura di lapangan.

“Saat petugas POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan) yang di lapangan menginformasikan adanya persawahan yang terkena banjir, kita segera mempersiapkan tim untuk segera turun melakukan penyelamatan tanaman,” jelasnya.(anita/hm10)

Related Articles

Latest Articles