Medan, MISTAR.ID
Calon jemaah haji kloter 4 tiba di Asrama Haji Medan Jumat (26/5/2023). Tampak sosok pria dituntun seorang wanita saat hendak masuk ke Ruangan Aula 1 Asrama Haji Medan. Pria itu terlihat berjalan dengan perlahan dan penuh dengan kehati-hatian.
Mereka adalah Ramli Siregar dan Sri Indra Wati yang merupakan pasangan suami istri. Setiba di dalam Aula, Ramli dan Sri harus dipisahkan karena tempat duduk khusus pria dan wanita telah disediakan panitia haji.
Ramli terlihat hanya berdiam diri sambil memegang sekotak kue yang diberikan panitia. Berpisah dari istrinya, Ramli sesekali menoleh ke kanan dan kiri, seolah-olah memperhatikan situasi.
Alih-alih memperhatikan situasi, Ramli justru hanya bisa mendengar suara-suara yang ada di sekitarnya dan pengumuman dari panitia. Ya, ternyata pria berusia 67 tahun itu penglihatannya tidak dapat berfungsi lagi.
Rupanya Sri menuntun suaminya dikarenakan sang suami yang tidak lagi dapat melihat. Begitu pun tak membuat Ramli membatalkan keberangkatannya untuk menjadi tamu Allah.
Baca juga : Mahasiswa UINSU Berangkat Haji Gantikan Sang Ayah yang Telah Wafat
Sang istri pun tampak setia mendampingi sang suami pasca pemeriksaan dilakukan panitia haji. Genggaman tangan Sri tak lepas dari tangan sang suami, seolah tak ingin suaminya tersandung dan terluka. Tampak rasa kasih dan sayang tak luntur di antara mereka walaupun telah menginjak usia lanjut.
Dengan kondisi tersebut, Ramli merasa bukan sebuah hambatan, malah ia bersyukur karena dapat diberikan kesehatan dan usia yang panjang sehingga dapat memenuhi rukun Islam yang ke-5.
“Saya bersyukur dengan kondisi saya seperti ini tidak menjadikan sebuah kendala seseorang bisa menunaikan haji. Alhamdulillah rasa syukur saya sampaikan karena diberi kesempatan berangkat haji,” ucapnya haru kepada Mistar.
Pasangan suami istri asal Kota Tebing Tinggi ini seharusnya berangkat di tahun 2022, akan tetapi karena ada batasan usia membuat keberangkatan Ramli tertunda. Sehingga hanya sang istri yang dapat berangkat, tapi sang istri tak mau.
Seolah menunjukkan kesetiaan kepada sang suami dan tidak ingin suami berangkat sendiri di tahun ini, Sri merelakan keberangkatannya ditunda.
“Seharusnya istri saya berangkat tahun lalu, tapi Ibu (istrinya) tak mau, karena ingin bersama saya di tahun ini,” ungkap Ramli.
Baca juga : Masyaallah, ini Ibadah yang Pahalanya Setara dengan Naik Haji dan Umrah
Ramli dan Sri sendiri telah mendaftar haji sejak tahun 2012. Ramli menyisihkan rupiah demi rupiah dari gajinya yang kala itu bekerja di PTPN IV Tebing Tinggi untuk mendaftar haji. Saat ini ia telah pensiun.
Yakin dan percaya dengan setiap usaha serta doa yang dipanjatkan, Ramli dan Sri akhirnya berangkat haji di tahun ini. Banyak rintangan yang mereka lalui hingga sampai di titik ini.
“Tentu tidak mudah. Saya terus berikhtiar. Alhamdulillah Allah kabulkan doa kami. Kini saya menunaikan haji bersama istri saya yang menjadi mata, telinga dan tangan serta memandu untuk menjalankan ibadah,” tutur Ramli.
Ramli mengaku bahagia bisa berangkat haji, tapi ia khawatir merepotkan banyak orang yang karena kondisinya yang tak dapat melihat lagi. “Semoga orang-orang dapat menerima dan memaklumi kondisi (penglihatan) saya,” ucapnya sambil meneteskan air mata.
Baca juga : Saran Pembeli, Pedagang Air Kelapa di Siantar Ini Naik Haji Tahun 2023
Menunggu panggilan haji yang telah dinanti-nantikan sejak tahun 2012, membuat pasangan suami istri ini benar-benar terharu bahagia. Seakan tidak bisa berkata-kata, Ramli berulang kali mengucapkan rasa syukur (alhamdulillah) dan terima kasih sambil mengusap air matanya.
Di akhir, Ramli menceritakan penyebab dirinya mengalami gangguan penglihatan hingga tidak dapat melihat lagi.
“Semula berawal pada tahun 1980-an. Saya terjatuh dan terbentur aspal sebanyak dua kali yang membuat saya geger otak (sampai tak bisa melihat). Kemudian pada tahun 2015 penglihatan saya mulai kabur. Puncaknya di tahun 2018 saya tak dapat melihat lagi,” tambahnya. (Deddy/hm18)
