8.8 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Tahun Lalu Merugi, Tahun Ini Pengrajin Pernak Pernik Ramadhan Mulai Bangkit di Medan

Medan, MISTAR.ID

Tahun 2020 lalu pengrajin pernak pernik untuk Ramadhan di Kota Medan mengalami kerugian. Alhamdulillah, tahun 2021 ini menjadi kebangkitan bagi pengrajin pernak pernik Ramdhan yang berbahan dasar styrofoam dan gabus berbentuk ketupat, bedug mini, hiasan berbentuk bulan dan bintang.

Seperti yang dikatakan Islamiah yang sudah 8 tahun menjadi pengrajin pernak pernik untuk Ramadhan bersama sang suami Munawir Alhamdani di Jalan SMA Negeri 2 Medan.

Saat disapa MISTAR, Miah panggilan akrabnya terlihat ramah dan memperlihatkan sejumlah produk yang digantung dan siap di jual. Di dalam tampak pula anggota Miah sedsng melakukan pengecatan pada puluhan hiasan pernak pernik Ramadhan.

Baca Juga: Melirik Bisnis Kue Kering Warga Indonesia di Amerika Jelang Lebaran

“Alhamdulillah reseller kita mulai banyak yang ambil barang lagi. Kalau tahun lalu sama sekali gak ada reseller yang ambil barang. Bahkan kita juga sudah rugi, modal gak balik. Pembeli juga satu-satu. Alhamdulillah tahun ini omset kita ada sekitar 20%,” kata Miah, Selasa (27/4/21).

Diungkapkan Miah, memang pengambilan barang dari reseller tak sebanyak dua tahun lalu sebelum pandemi melanda. Sebab tahun ini kebanyakan pengambilan barang dari reseller Medan saja. Reseller dari Pekanbaru, Riau dan Aceh belum ada mengambil barang hingga dua pekan Ramdhan ini.

“Sebelum pandemi kami bahkan kewalahan. Tapi tahun ini sudah lumayan ada 6 reseller yang sudah ambil barang. Kalau tahun lalu kosong. Bila dibandingkan pada 2 tahun lalu yakni sebelum pandemi ada 10 lebih reseller kita yang ambil barang ke kita. Bahkan banyak dari luar kota yakni dari Pekanbaru, Riau, Aceh untuk dia jual kembali. Kalau saat ini pembeli paling banyak dari perkantoran untuk menghias kantor mereka,” jelasnya.

Baca Juga: TMP Medan Berbagi Takjil dan Masker di Simpang Empat Jalan Aksara 

Sejauh ini, Miah dan 5 anggotanya yang rata-rata dari keluarga sendiri terus melakukan produksi pernak pernik ini. Sebab Lebaran juga masih dua minggu kedepan. “Palingan 5 hari mau menjelang lebaran kita berhenti produksi. Kita gak takut juga karena barang kita ini gak basi. Kayak tahun ini aja produksi pembuatan aksesoris ketupat kita sudah cukup karena ada barang tahun lalu yang masih baik kondisinya. Seperti tidak koyak dan cat nya juga tidak luntur,” sebutnya.

Adapun jenis-jenis pernak pernik ini mulai dari ketupat berbagai ukuran dari bahan gabus. Lalu dari bahan styrofoam motif

bulan masjid, bulan sabit, bulan bintang bingkai ketupat, lampion dan bedug gantung berbagai ukuran.

Baca Juga: Mau Ngabuburit dan Buka Puasa Bareng? Ini Destinasi Food Court Kota Siantar

“Saat ini paling banyak yang diburu adalah motif bulan masjid yang simpel untuk gantungan biasanya di gantung di perkantoran juga ketupat. Ditambah lampion untuk pemanisnya. Kalau untuk harga meski tahun lalu kita merugi tak kita naikkan. Harga masih sama yakni mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu paling mahal lampion itulah,” ujarnya.

Saat ini hanya rasa syukur yang Ia dan suami tingkatkan karena masih diberi kesehatan dan bisa kembali berproduksi. Bisa memperkerjakan kembali saudaranya. Untuk itu, seperti tahun sebelumnya sebulan sebelum puasa Miah sudah melakukan produksi barang.

“Jadi pas sebelum Covid-19 itu kami udah belanja udah produksi. Kami pikir sebentar aja pandemi ini. Ternyata hingga saat ini. Kami berharap tahun ini gak banyak keuntungan asalkan modal kami baleklah dan bisa menggaji saudara-saudara. Dan, kami semua sehat-sehat,” pungkasnya.(anita/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles