Medan, MISTAR.ID
Terkait adanya dugaan malapraktik yang dialami bayi berusia dua hari di Rumah Sakit (RS) Mitra Medika Amplas Jalan SM. Raja Medan, pihak rumah sakit mengaku bertanggung jawab hingga kondisi kaki bayi tersebut sehat.
Diketahui, bayi dari pasangan suami istri Ibnu Sajaya Hutabarat dan Asriyani Syahfitri mengalami merah dan melepuh tapak kaki sebelah kanan, usai dilakukan pemeriksaan program pemerintah stunting dan keterbelakangan mental. Karena itu, warga Jalan Pelajar Medan tersebut mengadukan hal ini ke Polda Sumut.
Direktur RS Mitra Medika Amplas Syahrial Anas yang dikonfirmasi wartawan, Kamis (16/3/23) menjelaskan, jika program pemerintah tersebut adalah pemeriksaan tiroid yang dianjurkan pemerintah. Selama ini memang sudah mereka lakukan kepada setiap bayi lahir.
Pemeriksaannya berupa mengambil sampel darah untuk dikirim ke Kemenkes, sebab faktor tiroid bisa menggangu mental, pertumbuhan dan stunting.
Baca Juga:Polda Sumut Cek Laporan Dugaan Malapraktik Telapak Kaki Bayi di RS Mitra Medika Amplas
“Jadi cara melakukannya, kaki anak itu dikompres dengan air panas supaya terjadi pengembangan pembuluh darah, sehingga darahnya bisa banyak keluar dan tertampung sesuai yang ditentukan,” katanya.
Namun, lanjut Syahrial, ketika sudah dilakukan, ternyata keesokan harinya kaki bayi tersebut menjadi melepuh. Terkait hal ini, dia mengaku sudah melakukan investigasi terhadap yang melakukannya, karena bisa saja saat pemeriksaan suhu airnya terlampau panas.
“Jadi kami akui terjadi di RS (Mitra Medika) dan kami akan bertanggung jawab penuh, anak ini akan kami rawat sampai kakinya sembuh, akan kami libatkan juga dokter-dokter ahli. Ini juga sudah kami sampaikan kepada orang tua bayi,” ucapnya.
Selain itu, sambungnya, sebagai direktur, dia juga akan membuat surat pernyataan kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang berhubungan dengan kaki bayi itu, dia akan bertanggung jawab.
Baca Juga:Miris! Bayi Baru Lahir Ini Diduga Jadi Malapraktik di RS Mitra Medika Amplas
“RS siap bertanggung jawab. Sebetulnya, manala kami mau buat anaknya menderita. Saat ini anak bayi itu dirawat dengan tiga dokter spesialis, yakni spesialis dokter bedah dokter penyakit dalam, dan dokter obgyn. Anaknya juga kondisinya sehat-sehat. Hanya saja kakinya itu yang perlu perawatan,” terangnya.
Menurutnya, sejak program stunting ini dilakukan di RS, kejadian ini baru pertama kali terjadi.
“Kami juga heran. Memang hal-hal gini gak bisa diprediksi. Kami gak mau membuat anak menderita kakinya (melepuh), untuk itu kami bertanggung jawab,” pungkasnya. (anita/hm10)
