7.5 C
New York
Friday, April 19, 2024

Psikolog: Pelajar Jadi Anggota Geng Motor Disebabkan Pertemanan yang Buruk

Medan, MISTAR.ID

Personil Polsek Sunggal baru saja menangkap 23 anggota geng motor yang melakukan pembegalan terhadap pengendara roda dua di Jalan Sunggal, beberapa waktu lalu. Mirisnya, 23 orang yang diamankan itu masih berstatus pelajar.

Psikolog Irna Minauli mengatakan, perilaku remaja yang terlibat tawuran, geng motor dan pembegalan sudah termasuk dalam tindak kejahatan yang serius.

Irna berpendapat, jika tidak ditangani dengan baik, dapat berkelanjutan hingga para pelajar beranjak dewasa.

“Biasanya bentuk kenakalan itu disertai dengan berbagai pelanggaran norma lainnya seperti bolos atau kabur dari sekolah. Kemudian menyontek, kabur dari rumah, mencuri hingga narkoba,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (2/11/22) pagi.

Baca Juga:Kriminolog : Pelaku Begal di Tembung Merupakan Aksi Nekat

Mirnauli menyebutkan, kenakalan remaja (juvenile delinquency) dapat disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal.

Secara internal, anak yang memiliki kepribadian conduct disorder (gangguan perilaku) sejak kecil sudah memperlihatkan perilaku melanggar aturan dan bertindak kejam pada binatang atau orang.

“Selain itu, mereka juga cenderung suka merusak properti dan bertindak impulsif, sehingga tidak mampu menunda dorongannya. Termasuk juga perilaku agresif sehingga gampang marah dan melakukan tindak kekerasan,” sebutnya.

Secara eksternal, kata Irna, penyebabnya yakni pertemanan yang buruk, ketidakpuasan dengan sekolah, masalah ekonomi, serta kurangnya kesempatan untuk rekreasi dan berolahraga.

Baca Juga:Begal Bersajam Buntuti Korban hingga Masuk Rumah, Rebut Paksa dan Bawa Kabur Sepeda Motor

Faktor sosial lain juga berpengaruh antara lain, keluarga yang tidak utuh (broken home), serta lingkungan yang penuh kekerasan. Selanjutnya, remaja di usia mereka yang relatif muda, memiliki energi yang berlebih.

“Ketika mereka mengalami frustrasi dan tidak diarahkan dengan tepat, maka kemarahannya itu akan mencari jalan melalui tindak kekerasan,” ungkapnya.

Mengingat semakin maraknya perilaku kenakalan remaja yang dilakukan para pelajar, perlu rasanya dilakukan upaya preventif dan rehabilitatif untuk menanganinya.

“Upaya preventif dapat dilakukan dengan memberikan edukasi bagi keluarga dan sekolah untuk memberikan perhatian yang tepat dan memenuhi kebutuhan anak-anaknya,” katanya.

Baca Juga:Tiga Remaja Lakukan Percobaan Pembegalan di Jalan Industri Medan

Selain itu, sebut Irna, memberikan kesempatan pada para remaja untuk menyalurkan hobby secara positif juga dirasa perlu.

Sekolah perlu mewaspadai anak-anak yang berpeluang melakukan kejahatan dengan cara bekerja sama dengan organisasi atau lembaga yang menaruh perhatian pada masalah ini.

“Tindakan banyak kasus kenakalan remaja umumnya mereka adalah anak yang tidak terbiasa dengan disiplin,” tegasnya.

Menurut Irna, beberapa kegiatan seperti kesamaptaan yang biasa dilakukan oleh kepolisian mungkin akan membantu meningkatkan disiplin para remaja.

Selain itu, pendekatan spiritual juga akan membantu remaja sehingga mereka memiliki pemahaman akan nilai-nilai sosial yang lebih baik.(ial/hm10)

Related Articles

Latest Articles