15.9 C
New York
Tuesday, April 16, 2024

Perkembangan Ekspor dan Impor Sumut Diprediksi Masih Belum Signifikan

Medan, MISTAR.ID

Tahun ini, perkembangan ekspor dan impor di Sumatera Utara (Sumut) diprediksi masih belum signifikan. Namun, ekspor dan impor Sumut pada tahun 2021 masih lebih baik dibandingkan tahun 2020.

Hal ini diungkapkan Pengamat Ekonomi Sumut yang juga Praktisi Ekonomi USU, Wahyu Ario Pratomo, Selasa (9/2/21).

Dikatakannya sejak tahun 2019, ekspor dan impor Sumut mengalami penurunan. Penurunan tersebut sebagai dampak dari perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

Baca Juga:Perkembangan Ekspor dan Impor Menurun di Sumut 

“Sebagai negara pemasok bahan baku ke Tiongkok, ekspor Indonesia dan juga Sumut mengalami tekanan. Permintaannya menurun khususnya untuk ekspor andalan Sumut yaitu CPO dan karet,” katanya.

Nah, pada tahun 2020, lanjut Gunawan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan ekspor dan impor Sumut kembali tertekan. Bahkan pada tahun 2020, ekspor Sumut menurun 10,36% dan impor menurun lebih dalam lagi mencapai 14,97%. Kebijakan lockdown di negara tujuan ekspor dan asal impor, menyebabkan kegiatan perdagangan internasional Sumut mengalami tekanan.

Tahun ini perekonomian dunia berjalan lebih baik. Sejumlah negara sudah mulai melonggarkan mobilitas penduduk dan barang, sehingga perekonomian mulai membaik. Di sisi lain, sektor industri juga sudah mulai beroperasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi negara-negara mitra dagang Sumut.

“Diproyeksikan tahun 2021 pertumbuhan ekspor dan impor akan terjadi, namun masih tumbuh rendah. Karena perekonomian dunia pada tahun ini belum sepenuhnya pulih sedia kala seperti sebelum pandemi Covid-19. Kondisi ini menyebabkan ekspor Sumut dapat tumbuh sekitar 5% hingga 8% dan impor Sumut tumbuh sekitar 3% sd 5%,” terangnya.

Baca Juga:Meski Terdampak Pandemi, Pertumbuhan Ekonomi Sumut Masih Lebih Baik

Adapun komoditi yang diekspor dari Sumut terbesar itu adalah CPO, karet dan produk dari karet serta kopi. CPO di ekspor ke India dan Tiongkok, karet diekspor ke AS dan Tiongkok, lalu kopi ke AS. “Makanya ketiga negara tersebut merupakan tujuan ekspor Sumut yaitu India, AS dan Tiongkok,” imbuhnya.

Terpisah, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumut pada Desember 2020 mengalami kenaikan dibandingkan November 2020, yaitu dari US$720,94 juta menjadi US$748,58 juta atau naik sebesar 3,83 persen.

Bila dibandingkan dengan Desember 2019, ekspor Sumatera Utara mengalami kenaikan sebesar 19,23 persen. Adapun golongan barang yang mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar Sumut pada Desember 2020 terhadap November 2020 adalah golongan kopi, teh dan rempah-rempah sebesar US$8,43 juta (33,07%).

Baca Juga:Perekonomian Sumut Mulai Pulih Meski Masih Terbatas

Sementara itu untuk nilai impor melalui Sumut bulan Desember 2020 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$388,36 juta, atau naik sebesar 25,26 persen dibandingkan November 2020 yang mencapai US$310,03 juta.

Bila dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor mengalami kenaikan sebesar 1,63 persen. Nilai impor menurut golongan penggunaan barang bulan Desember 2020 dibanding bulan November 2020, barang modal naik sebesar 21,22 persen, bahan baku/penolong naik sebesar 20,32 persen dan barang konsumsi naik sebesar 64,84 persen. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles