19.5 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Komisi XI DPR RI Kunker ke Unimed, Serap Masukan Penerapan Standar Nasional PTN dan PTS

Medan, MISTAR.ID

Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) melakukan kunjungan kerja (kunker) PANJA Perguruan Tinggi ke Universitas Negeri Medan (Unimed) bertempat di Ruang Sidang A Gedung Biro Rektor Pusat Administrasi, Kamis (26/1/23).

Adapun tujuan kunjungan itu untuk menyerap masukan mengenai penerapan standar nasional pendidikan tinggi dan permasalahan yang dihadapi PTN dan PTS dalam menerapkan standar nasional pendidikan tinggi.

Rektor Unimed Prof Syamsul Gultom menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kepercayaan yang diberikan oleh pimpinan dan seluruh anggota Komisi X DPR RI yang telah menunjuk Unimed sebagai tujuan dan tempat kegiatan Kunker Panja Perguruan Tinggi.

Baca juga:Tuan Guru Batak Dikunjungi Anggota Komisi III DPR RI Novri Ompusunggu

“Kita sama-sama berharap, semoga kegiatan ini akan bermanfaat bagi kita terutama dalam mengembangkan tata kelola dan kualitas sistem pendidikan tinggi menuju Indonesia Emas Tahun 2045,” ujarnya.

Rektor berharap kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan yang ingin dicapai dapat diwujudkan sesuai harapan, terutama dalam meningkatkan mutu dan kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia.

“Semoga Pengelolaan PTN dan PTS di Indonesia akan semakin baik dan bermutu sesuai amanah undang-undang Pendidikan Tinggi No. 12 Tahun 2012 dan Permendikbudristek No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Sehingga akan lahir generasi muda yang membanggakan bangsa dan negara, serta mendukung daya saing bangsa Indonesia di kanca dunia,” ucapnya.

Ketua Panja Dr Dede Yusuf dalam sambutannya menyampaikan bahwa diadakannya kunker ini berlandaskan dari Kekhawatiran melihat data statistik dimana kesempatan pengenyam perguruan tinggi sangat sedikit, karena banyak orang yang tidak menganjurkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

Dede mengatakan, permasalahan terbesar lainnya adalah daya serap pekerjaan di dunia kerja, dunia usaha dan dunia industri juga sangat sedikit yang terserap hanya 18.000 ribu orang ketika ditelusuri mahasiswa banyak yang merasa salah jurusan atau merasa bukan passionnya.

“Kami menulusuri apa masalahnya apakah karena PTN-BH atau dikarenakan banyak peserta didik yang muda yang tidak ingin melanjutkan ke jenjang kuliah,” sebutnya.

Baca juga:Mahasiswa Unimed Raih 3 Medali di Porseni NU Jateng

Dede menyebutkan, fenomena ini terjadi di Indonesia dimana banyak anak muda bermain tiktok, karena dari sini mereka bisa mendapatkan penghasilan yang lebih dari sarjana.

“Karena itu, kami ingin mendengar langsung permasalahan apa yang dihadapi di lapangan mulai dari sistem pengelolaan, akreditasi, peningkatan tenaga pengajar dan sarana prasarana,” ucapnya.

Dede Yusuf berharap semoga dari rekomendasi yang dikeluarkan dapat membantu perguruan tinggi di Indonesia untuk lebih maju lagi. (ial/hm06)

 

 

 

Related Articles

Latest Articles