18.6 C
New York
Friday, September 27, 2024

Derita Penjual Buku di Medan, Pedagang: Untuk Makan Saja Sulit

Medan, MISTAR.ID

Siang itu, cuaca cukup panas di Kota Medan, Sumatera Utara. Sejumlah penjual buku tak tersenyum seperti biasanya. Bekerja sehari-hari kadang tak bisa mencukupi biaya hidup. Kini, untuk bisa makan saja sulit.

Ratusan penjual buku itu berlokasi di Jalan H.M. Yamin/Jalan Hitam, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan. Deretan kios terlihat banyak yang tutup. Bisa dihitung jari, orang yang berseliweran di sana untuk membeli buku.

Sejak pindah dari lokasi Titi Gantung dua tahun yang lalu, Yuyun Sri Wahyuni mengatakan, dagangan buku mereka tak selancar yang dulu. Omset penjualan turun drastis. Ditambah lagi minat baca anak sekarang sudah tak seperti pelajar/mahasiswa yang dulu.

Wanita berusia 36 tahun itu bercerita, usaha dagang buku mereka turun temurun dari orang tuanya. Kini, beban itu ada di pundaknya serta dibantu oleh sang kakak, Nuraida.

Baca juga: Setahun Direlokasi Omzet Menurun, Pedagang Buku Eks Titi Gantung Keluhkan Lokasi Tak Strategis

“Kalau tak datang abang beli buku kami, belum buka dasarlah kami ini,” lirih nya kepada mistar.id saat turun ke lokasi kiosnya, Jumat (22/9/23).

Dalam sepekan, aku Yuyun, tak serta merta mendapat keuntungan. Terkadang hari ini tak laku, besoknya entah bagaimana lagi. Penghasilan mereka dalam sepekan tak menentu. Kadang Rp200 ribu dan jika beruntung peroleh Rp300 ribu, kadang juga tak ada pembeli.

Ibu tiga anak itu juga tampak membawa bekal makanan dari rumahnya yang tergantung di paku sudut lapak jualannya yang berseberangan dengan Stasiun Kereta Api Medan tersebut. Dia lebih hemat, memahami situasi dan kondisi saat-saat sulit.

“Minggu kemarin tak ada buku sama sekali terjual. Elus dada dan tetap berpengharapan. Kalau dibilang sekarang, untuk biaya makan aja sulit,” katanya.

Related Articles

Latest Articles