15.4 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Dalam Penggunaan E-Katalog, Kabupaten Barito Kuala ‘Belajar’ ke Pemko Medan

Medan, MISTAR.ID

Kabupaten Barito Kuala melakukan kunjungan study tiru ke Pemko Medan terkait dengan penggunaan E-Katalog Lokal Pemko Medan. Rombongan dari Kabupaten Barito Kuala yang dipimpin Asisten Ekonomi dan Pembangunan Rusmadi disambut Wali Kota Medan Bobby Nasution diwakili Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Medan Mansursyah di Kantor Wali Kota Medan, Selasa (22/11/22).

Mengawali pertemuan tersebut, Mansursyah mengucapkan selamat datang kepada rombongan Kabupaten Barito Kuala di Pemko Medan.

Mansursyah menyampaikan, pengadaan barang/jasa yang efisien, transparan dan akuntabel merupakan salah satu cara mewujudkan reformasi birokrasi menuju good governance dan clean governance dalam tata pemerintahan.

Baca Juga:Hindari Penyelewengan, Distan Deli Serdang Berlakukan E-katalog

Oleh karena itu, Pemko Medan terus berupaya untuk mewujudkanya, salah satunya melalui penyelenggaraan E-Katalog Lokal.

Di Pemko Medan sendiri terbentuknya E-Katalog Lokal sejak tanggal 27 Maret 2018 dengan dilakukanya penandatanganan nota kesepahaman dan kerjasama katalog elektronik daerah antara Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dengan Pemko Medan yang disupervisi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Adapun komoditas yang ditayangkan pada aplikasi katalog lokal Kota Medan saat itu terdiri dari aspal kemasan, beton ready mix, makanan dan minuman,” kata Mansursyah didampingi Kepala UKPBJ Kota Medan Alexander Sinulingga.

Selanjutnya di bawah kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution, Pemko Medan terus berinovasi dan mendorong Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan untuk menggunakan E-Katalog Lokal Kota Medan dalam pekerjaan infrastruktur (konstruksi) dalam hal pembangunan dan rehabilitasi jalan, drainase, trotoar dan utilitas serta akan dilakukan pengembangan untuk infrastruktur lainya yang bersifat sederhana.

Di samping itu, kata Mansursyah, saat ini Pemko Medan sedang berupaya dan berinisiatif untuk melakukan penguatan dan modernisasi UMKM. Di antaranya melakukan perbaikan ekosistem kemudahan usaha yang memungkinkan UMKM bisa mengakses pasar yang lebih luas, pembiayaan serta mengembangkan kapasitas usaha seluas-luasnya.

“Pak wali kota menginginkan agar UMKM bisa masuk ke sektor-sektor ekonomi unggulan lokal, yaitu pangan, komoditi, pariwisata dan juga industri pengolahan serta industri kreatif,” jelas Mansursyah.

Baca Juga:Pemkab Pakpak Bharat Sosialisasi Pemanfaatan E-Katalog Lokal dan Toko Daring

Selanjutnya dalam rangka gerakan Nasional bangga buatan Indonesia berupa peningkatan penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN), Pemko Medan bekerjasama dengan LKPP telah mencantumkan beberapa etalase produk barang/jasa pada aplikasi E-Katalog Lokal Kota Medan yang di dalamnya memuat berbagai macam produk dan sub kategori produk yang diproduksi dari beberapa Badan Usaha Lokal UMKM yang berdomisili di Kota Medan.

“Sedangkan etalase yang dibentuk berdasarkan penelaahan Direktorat Pengembangan Sistem Katalog pada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) terdiri dari etalase alat tulis kantor, etalase beton ready mix, etalase bahan material, etalase bahan pokok, etalase jasa keamanan, etalase jasa kebersihan, etalase pakaian dinas dan kain tradisional, etalase service kendaraan bermotor, etalase souvenir, etalase seragam sekolah, etalase penyapuan jalan protokol, etalase alat pertanian dan etalase media masa,” tutupnya.

Usai mendengar penjelasan dari Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Medan Mansursyah, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Barito Kuala Rusmadi mengaku sangat tertarik untuk mempelajari penggunaan E-Katalog Lokal yang ada di Pemko Medan.

Apalagi Pemko Medan berhasil meraih penghargaan dari LKPP atas transaksi terbesar se-Indonesia dalam penyelenggaraan E-Katalog Lokal.

“Tujuan kami datang ke Pemko Medan untuk mempelajari E-Katalog Lokal, dimana Pemko Medan sudah pengalaman dalam menerapkan E-Katalog Lokal dan mendapatkan penghargaan dari LKPP sebagai transaksi terbesar. Untuk itu kami ingin belajar tentang penerapan E-katalog Lokal ini, sebab ditempat kami banyak penyedia yang masih takut masuk ke E-Katalog Lokal,” ujar Rusmadi. (rahmad/hm12)

Related Articles

Latest Articles