Medan, MISTAR.ID
Selain mewujudkan program Medan Tanpa Kabel (Metal), gelandangan dan pengemis (gepeng) juga menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan Pemko Medan dalam menjaga estetika kota.
Sebab, permasalahan gepeng ini belum juga bisa diatasi sampai sekarang. Bahkan, jumlah gepeng justru semakin banyak di Kota Medan yang berstatus kota terbesar ketiga di Indonesia.
Seperti di kawasan Jalan Nibung Raya, Kecamatan Medan Baru, tampak banyak sekali para gepeng yang terdiri dari pria dan wanita dewasa sampai anak-anak tidur di depan toko. Setiap hari, para gepeng tampak tidur bertutupkan terpal dan beralas kain.
Baca juga: 15 Gepeng Diamankan di Lubuk Pakam, Empat Di antaranya Anak-anak
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Medan Khoiruddin Rangkuti saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa sudah sering sekali pihaknya melakukan penertiban terhadap gepeng di Kota Medan. Hanya saja setelah dilakukan asesmen, pihaknya terkendala dengan tempat penampungan gepeng.
“Saat ini kan kita masih membangun tempat penampungan di kawasan Medan Tuntungan. Jadi tempat penampungan yang dimiliki Provinsi Sumut di kawasan Binjai itu overload. Sebab tempat penampungan itu untuk se-Sumut, sehingga tidak semua gepeng bisa ditampung,” ucap Khoiruddin kepada Mistar, Rabu (9/8/23).
Khoiruddin menyebut, adapun dominan para gepeng yang berada di Kota Medan berasal dari luar kota.
“Kalau gepengnya masih berasal dari dalam Provinsi, kita akan berkoordinasi dengan Dinsos setempat. Namun kalau sudah di luar Provinsi, maka Dinsos Provinsi Sumut yang lebih berwenang,” sebutnya.
