Jakarta, MISTAR.ID
Baba Vanga, yang sering dijuluki Nostradamus dari Balkan, kembali menarik perhatian publik dengan ramalan-ramalannya untuk tahun 2025.
Peramal asal Bulgaria yang lahir pada 1911 ini meninggal dunia pada Agustus 1997, tetapi prediksi-prediksinya masih viral dan dipercaya oleh sejumlah orang hingga kini.
Dilansir dari Kent Live, Senin (30/12/24) Baba Vanga disebut meramalkan bahwa manusia akan melakukan kontak dengan makhluk luar angkasa pada 2025.
Menurut prediksinya, pertemuan tersebut akan berlangsung dalam situasi yang tidak biasa dan menjadi momen besar dalam sejarah umat manusia.
Baca juga: Simak! Ramalan Baba Vanga Soal Perang Dunia 3, Rusia Bakal Jadi ‘Penguasa’
Selain itu, Baba Vanga juga memprediksi bencana besar di tahun 2025. Ia meramalkan gempa bumi dahsyat yang akan terjadi di sepanjang pantai barat Amerika Serikat, mengakibatkan kerusakan parah, hilangnya nyawa, dan perpindahan massal.
Selain gempa, ia memperkirakan bencana alam lainnya akan mendatangkan malapetaka di berbagai belahan dunia.
Ramalan tentang bencana alam tidak berhenti di tahun 2025. Baba Vanga percaya bahwa lapisan es akan terus mencair, menyebabkan kenaikan permukaan air laut pada tahun 2033. Menurutnya, manusia bahkan mungkin akan hidup di bawah air pada tahun 2130.
Namun, ada juga prediksi positif yang dikaitkan dengan tahun 2025. Baba Vanga meramalkan terobosan besar dalam pengobatan kanker, bahkan kemungkinan penyembuhan total.
Ia juga percaya bahwa organ hasil rekayasa laboratorium akan menjadi kenyataan, merevolusi dunia transplantasi dan memperpanjang usia manusia. Selain itu, peramal ini juga memprediksi langkah signifikan dalam memahami pikiran manusia, termasuk kemampuan untuk membaca pikiran dan berkomunikasi menggunakan gelombang otak.
Baca juga:Â Ini Ramalan Nostradamus di 2023 yang Bikin Merinding
Meski ramalan Baba Vanga terus menjadi perbincangan, para ahli menekankan bahwa hal ini hanyalah prediksi tanpa dasar ilmiah yang jelas.
Terlepas dari itu, doa dan usaha untuk mencegah hal buruk serta mendukung perkembangan ilmu pengetahuan untuk kebaikan tetap menjadi prioritas yang nyata bagi umat manusia. (kent live/hm20)