1.9 C
New York
Tuesday, March 19, 2024

Keripik Tempe Asal Siantar, Digemari Masyarakat karena Cita Rasanya

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Selain dikenal karena letaknya strategis, yang menghubungkan sejumlah daerah kabupaten/kota di Sumatera Utara. Belakangan Kota Pematang Siantar juga dikenal banyak memproduksi ragam usaha rumahan kreatif.

Di Kota Pematang Siantar banyak usaha kreatif bidang kuliner, yang kerap diincar penggemarnya. Salah satunya adalah usaha kuliner keripik berbahan dasar tempe yang dipadu dengan tepung.

Cita rasanya yang tinggi dan juga gurih, menjadikan makanan olahan rumah tangga ini sudah dikenal di sejumlah daerah di Sumatera Utara.

Baca juga: Mahasiswa di Asahan Bikin Keripik Gurih dari Limbah Batang Pohon Pisang

Mulai pengolahan hingga marketing produksinya yang dibantu kemajuan teknologi, membuat makanan ini makin mudah dikenal karena digemari masyarakat.

Berawal dari kegemarannya memasak, seorang ibu rumah tangga, Sri Hartati (40) mencoba peruntungan dengan memulai terjun ke dunia usaha. Selain menyalurkan hobi memasaknya, sekaligus pula bermkasud menambah sumber ekonomi keluarga.

“Awalnya saya tertarik karena memang dari dulu senang sekali memasak. Jadi saya mencoba menantang diri sendiri untuk berani membuka usaha kuliner ini,” ujar Sri yang ditemui Mistar.id, Selasa (6/6/23).

Baca juga: Tempe Produk Siantar, Nutrisi Tinggi yang Digemari Masyarakat

Proses pembuatan keripik tempe yang dilakoni Sri, dikerjakan di rumah produksi yang beralamat di Jalan Langkat 2, Kelurahan Martoba, Kecamatan Siantar Utara.

Bahan baku keripik tempe ini juga tak sulit didapat. Selain tepung dan tempe, bahan lainnya adalah penyedap rasa, yang membuat keripik makin enak dan gurih. Soal harga jual, keripik tempe dibandrol mulai dari harga Rp12 ribu hingga Rp14 ribu per kemasan yang sudah dibuat khusus.

Wilayah pemasarannya paling banyak saat ini berada di daerah Sumatera Utara, antara lain Pematang Siantar, Simalungun, Balige dan Sibolga.

Baca juga: Melirik Usaha Kuping Gajah Rambung Merah Simalungun, Merambah Hingga Antar Provinsi

Dari hasil usaha pembuatan keripik tempe ini, Sri mengatakan, dirinya rata-rata berpenghasilan sekitar Rp 8 juta per bulannya.

“Saya menyekolahkan anak-anak dari sini, karena memang inilah sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari,” terangnya.

Sri Hartati juga mengaku beruntung, pernah mendapatkan bantuan dari Bank Indonesia.

Baca juga: Pengusaha dan Pelaku UMKM Simalungun harus Siap Berinovasi

“Sangat banyak manfaatnya bantuan tersebut. Mulai dari bantuan penjualan produk, bantuan pelatihan promosi produk melalui bajar serta pembinaan masalah kemasan,” tuturnya. (Abdi/hm21).

Related Articles

Latest Articles