7.1 C
New York
Wednesday, March 27, 2024

Burung Goreng Renyah di Asahan, Diburu Walau Jauh dari Kota

Asahan, MISTAR.ID

Burung goreng sudah tak asing lagi di telinga sebagian orang. Renyah hingga ke tulang membuat penikmat burung goreng ketagihan. Nah, bagi anda penikmat burung goreng tak perlu pusing mencari tempatnya.

Di Kabupaten Asahan, kuliner yang satu ini sudah tak asing bagi kebanyakan orang di sana. Jika ingin menikmati makan burung goreng renyah, tinggal mendatangi warung burung goreng Santoso di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan. Sekitar 20 kilometer atau menempuh perjalanan 30 menit dari ibu kota Kabupaten, Kisaran.

Meski jauh dari keramaian pusat kota, warung ini tak pernah sepi pembeli dan peminatnya banyak. Sebab sudah memiliki pelanggan tetap dan lebih dari 20 tahun konsisten membuka kuliner dengan menu andalannya yakni burung goreng bercita rasa renyah.

Baca Juga:Sensasi Kuliner Mie Becek Seafood di Kisaran, Bisa Dikeroyok 4 – 6 Orang

Aneka jenis burung goreng yang disajikan di antaranya ruak-ruak, belibis, tiung dan ayam-ayaman. Paling enak, dinikmati langsung menggunakan tangan bersama sepiring nasi putih atau dicocol pakai sambal terasi dan kecap. Rasanya, sama-sama mantap.

Santoso, pemilik usaha mengatakan burung-burung yang digorengnya ini terjamin segar, karenanya cita rasa renyahnya tetap terjaga. Sebab sebelum digoreng, burung terlebih dahulu diungkep selama beberapa menit dan prosesnya dicampur dengan bumbu rempah-rempah yang khas, sehingga racikan bumbu itu masuk ke dalam daging.

Resep bumbu itu sebelumnya sudah diolah secara turun temurun. Teknik memasak burung goreng buatan Santoso ini juga menentukan burung tersebut setelah dimasak akan enak ketika disantap.

“Kalau dulu memang belum ada warung burung goreng kita yang buka. Jadi yang datang ke sini memang pelanggannya rata-rata yang sudah tau bahwa di sini tempat makan burung goreng,” kata Santoso saat berbincang bersama wartawan, Minggu (17/7/22).

Baca Juga:Wow! Bakso Tumpeng – Gembul Incaran Penikmat Kuliner di Kisaran

Burung baru digoreng ketika ada pelanggan yang memesan. Olahan burung pun dari burung hidup yang diternakkan. Setelah disembelih dan dibersihkan, lalu diungkep dengan bumbu hingga daging empuk.

Setelah itu, barulah burung digoreng di atas kuali dengan minyak panas. Beberapa menit kemudian barulah terasa aroma wangi gorengan burung yang mengunggah selera dan siap disantap.

Burung-burung goreng itu digoreng di bagian depan warung. Sehingga, aroma wangi pengunggah selera saat dimasak tercium jelas menggoda perut yang lapar.

Seporsi burung goreng ini bersama nasi dan sayuran, dijual bervariasi. Berdasarkan ukuran burung. Mulai dari Rp18 ribu hingga Rp50 ribu per ekor. Di antara burung goreng ini, belibis menjadi yang paling mahal.

Baca Juga:Ikan Sapek Panggang, Kuliner Nikmat dari Dangau Pasawangan Agam

Salah seorang pelanggan bernama Netty yang sudah beberapa kali memakan burung goreng di warung ini mengatakan, jika rasa daging burung goreng lebih gurih, lembut dan lezat.

“Lebih gurih dari daging ayam. Kalau di sini memang burung gorengnya rasanya renyah,” ujarnya. (perdana/hm12)

Related Articles

Latest Articles