15.6 C
New York
Friday, May 17, 2024

Dinkes Siantar Sebutkan Vaksin DBD Belum ada Tersedia

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Faktor iklim, seperti curah hujan dan suhu panas mempengaruhi perkembangbiakan nyamuk, hingga akhirnya mendorong penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di masyarakat.

DBD merupakan masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia. Saat ini, vaksin yang terkait dengan penyakit-penyakit wabah seperti DBD beredar di tengah-tengah masyarakat. Bahkan vaksin DBD katanya mencegah demam berdarah yang disebabkan virus dengue.

Dengue merupakan virus yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti dan menyebabkan penyakit DBD.

Baca juga: Belum Memiliki Vaksin, Dinkes Simalungun Tetap Ajak Warga Terapkan 3M Cegah DBD

Saat dikonfirmasi ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pematang Siantar, justru menyebutkan pengadaan vaksin tersebut belum ada.

“Memang saat ini seluruh daerah berusaha menurunkan kegawatan penyakit DBD yang telah menjadi endemik di Indonesia. Tapi, tidak ada rekomendasi untuk melakukan suntik vaksin DBD,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Misran, saat wawancara dengan mistar.id, pada Rabu (9/8/23).

Misran mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum ada menerima informasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tentang vaksin demam berdarah tersebut. Surat edaran tentang mekanisme prosedur vaksin dimaksud juga belum ada di Dinkes Kota Pematang Siantar.

Baca juga: Peneliti Temukan Obat yang Bisa Atasi DBD dalam 6 Jam

“Kami kan bekerja harus ada petunjuk teknis (juknis) langsung dari Kementerian melalui Dinkes Provinsi Sumatera Utara. Apa pedoman persyaratan dan prosedur yang diperlukan dalam menjalankan vaksin DBD kepada masyarakat itu kan harus jelas. Kami tidak boleh asal kasih begitu saja,” jelas dia.

Disinggung upaya menanggulangi DBD di Kota Pematang Siantar, kata Misran, pemerintah memiliki strategi penanggulangannya. Salah satunya dengan penguatan mendorong masyarakat agar aktif melakukan upaya promotif preventif melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).

“Juru pemantau jentik atau jumantik adalah orang yang melakukan pemeriksaan, pemantauan, dan pemberantasan jentik nyamuk. Ini merupakan peran serta dan pemberdayaan masyarakat, dengan melibatkan setiap keluarga pada kelurahan-kelurahan di Kota Pematang Siantar,” ujarnya.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Covid dan DBD, Dinkes Siantar Kerahkan Nakes Puskesmas ke Lapangan

Dengan menerapkan jumantik ini, sebut Misran, tidak ada lagi Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD di Kota Pematang Siantar seperti tahun lalu.

“Kami berterima kasih atas partisipasi para jumantik. Namun kami meminta tetap waspada, jangan sampai lengah di saat cuaca tidak bersahabat seperti saat ini,” pungkas Misran. (yetty/hm16)

Related Articles

Latest Articles