15.7 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Mantan Pelari Sumut dan Nasional, Suryati Marija Meninggal Akibat Kecelakaan

Medan, MISTAR.ID

Kabar duka menyelimuti dunia atletik. Mantan pelari Sumut dan Nasional, Suryati Marija menghembuskan napas terakhir. Suryati meninggal akibat kecelakaan yang dialaminya di kawasan jalan tol Pekanbaru, Sabtu (23/4/22).

Suryati meninggal di usia 52 tahun dengan meninggalkan seorang suami dan dua orang putri. Kabar yang diterima, Suryati mengalami kecelakaan saat melakukan perjalan mudik ke kampung halamannya Salatiga, bersama suami dan anak-anaknya.

Kabar duka ini didapat dari pemerhati olahraga Kota Medan Indra Efendi Rangkuti. Indra mengatakan, dia menerima informasi dari pengurus KONI Sumut Hj Dahliana dan rekannya sesama mantan atlet atletik Sumut dr Theren.

Baca Juga:12 Atlet Asahan Perkuat Sumut di PON Papua

“Jenazah akan disemayamkan di rumah duka di kawasan Perumahan Menteng Indah Blok D6/VI F No 24 Medan,” sebutnya.

Menurut Indra, Suryati adalah atlet berprestasi yang telah mengharumkan nama Sumut dalam beberapa pertandingan yang diikutinya. Selain dikenal dengan berkepribadian yang baik, Suryati juga merupakan sosok sahabat baginya.

“Tentu kita sangat merasa kehilangan dengan kepergian beliau,” ungkapnya.

Baca Juga:Tidak Masuk 10 Besar di PON Papua, Ketua KONI Sumut Minta Maaf

Suryati Marija lahir di Salatiga 23 Mei 1970. Kemampuannya sebagai pelari putri jarak jauh diasah oleh Yon Daryono di klub Dragon Salatiga, Jawa Tengah.

Kemampuannya sebagai pelari waktu itu membuat dirinya menjadi bintang utama lari jarak jauh putri nasional menggeser pesaingnya Maria Lawalata yang lebih dulu berkibar. Dirinya bertahun-tahun merajai lari jarak jauh baik nasional dan internasional.

Pada SEA Games 1989, Suryati sukses mempersembahkan medali emas lari marathon dan 10.000 meter. Demikian juga di PON 1989 di mana Suryati meraih emas PON 5.000 meter, 10.000 meter dan marathon.

Baca Juga:Raih 27 Emas, Sumut Tembus Posisi Kelima Klasemen Perolehan Medali Peparnas 2021

Di SEA Games 1991, Suryati sukses meraih emas 10.000 meter. Sayang, di lari marathon Suryati gagal akibat cedera dan emas diraih rekannya Maria Lawalata. Usai SEA Games 1991, Suryati hijrah ke Sumut mengikuti suaminya yang juga pelari Irwan Pulungan.

Pada SEA Games 1993 di Singapura, Suryati membuka keran medali emas Indonesia setelah meraih emas marathon putri. Pada SEA Games ini Suryati juga sukses meraih emas 10.000 meter.

Pada PON 1993, Suryati membela Sumut di PON dan sukses mempersembahkan emas 10.000 meter. Sayang, di marathon dan 5.000 meter, Suryati gagal karena kalah bersaing dengan juniornya dari Jateng Ruwiyati dan Hany Melon.

Usai PON 1996, Suryati mundur dari atletik dan fokus pada kariernya sebagai PNS di Dispenda Kota Medan (kini BPPRD Medan). Belakangan darahnya di atletik yang kental membuatnya kembali ke dunia atletik dengan menjadi pelatih di PPLP Sumut. (ial/hm14)

Related Articles

Latest Articles