7.9 C
New York
Thursday, April 18, 2024

Wawancara: Bill Gates Sebut Kemajuan China Bantu Dunia Atasi masalah

Seattle | MISTAR.ID China menorehkan kemajuan menakjubkan dalam meningkatkan kesetaraan kesehatan dan menurunkan angka kemiskinan, menghasilkan pelajaran yang dapat membantu negara-negara berkembang lainnya, termasuk negara-negara di Afrika, untuk menggenjot pembangunan mereka, tutur Bill Gates.

“Keberhasilan China dalam berbagai bidang sangat menakjubkan, mulai dari produktivitas pertanian, peningkatan kesehatan, [dan] sistem pendidikan yang sangat kuat dengan beberapa universitas terkemuka di dunia,” ujar Gates, salah satu pimpinan Bill & Melinda Gates Foundation, yang membuka kantor cabangnya di China pada 2007.

China kini menyumbang beragam inovasi yang dapat membantu negara-negara lain yang perkembangannya belum secepat China, “membantu mempercepat pembangunan mereka berdasarkan pelajaran yang didapat China,” kata salah satu pendiri Microsoft tersebut dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Xinhua menjelang kunjungannya ke China yang akan berlangsung selama dua hari.

“Memasuki dasawarsa kedua dalam kemitraan kami dengan China, kami (Bill & Melinda Gates Foundation) tetap berkomitmen membantu China mengatasi masalah dalam negerinya yang masih ada di bidang kesehatan dan pembangunan, serta mendukung China dalam membagikan segala hal yang telah dipelajari selama proses kemajuannya tersebut untuk membantu dunia menjadi lebih sehat dan lebih sejahtera,” tutur Gates.

UPAYA KESEHATAN

Gates akan tiba di Beijing pada Rabu (20/11). Dia akan menghadiri peringatan 10 tahun upaya yayasannya memberantas tuberkulosis (TB), yang menjadi fokus utama upaya kesehatan yayasan tersebut di China.

Dia dijadwalkan akan melangsungkan pembicaraan dengan sejumlah pejabat kesehatan China terkait kemajuan program TB tersebut dan rencana mendatang untuk memberantas TB lebih lanjut.

Pada 2009, Bill & Melinda Gates Foundation meluncurkan program pencegahan dan pengendalian TB dengan berkolaborasi bersama Kementerian Kesehatan China saat itu (kini Komisi Kesehatan Nasional China).

Selama 10 tahun berjalan, program tersebut berhasil memangkas waktu yang diperlukan untuk mendiagnosis TB MDR (multidrug-resistant TB, yakni TB yang resistan terhadap minimal dua obat) dari dua bulan menjadi dua jam. “Kami berhasil mengurangi jumlah obat yang harus dikonsumsi pasien dari 13 pil menjadi hanya tiga pil per hari,” tutur Gates.

Dengan obat, peralatan, dan mekanisme baru, tingkat kesembuhan TB naik berkat penjangkauan program tersebut, dan biaya pengeluaran medis pasien berkurang secara signifikan, imbuh Gates.

“Untuk mengatasi masalah kompleks seperti TB, Gates Foundation tidak bisa bekerja sendirian. Kami bekerja berdampingan dengan mitra-mitra kami untuk merancang dan mengimplementasikan program yang meningkatkan tidak saja kualitas pengobatan tetapi juga keterjangkauan biaya pengobatan tersebut, sehingga secara signifikan dapat menurunkan jumlah kasus TB dan kematian terkait TB,” papar Gates.

Gates menyampaikan bahwa fase berikutnya dalam investasi TB ini akan dipusatkan pada pengembangan vaksin dan obat TB baru, yang “tidak hanya akan bermanfaat bagi pasien di China tetapi juga mereka yang paling membutuhkan di seluruh dunia.”

Selain pengobatan TB, yayasan milik Gates tersebut juga bekerja sama dengan sektor publik, swasta, dan sosial di China antara lain untuk pengentasan kemiskinan, perbaikan gizi, penguatan program imunisasi nasional, serta pengendalian epidemi HIV.

China telah mengentaskan lebih dari 800 juta warganya dari kemiskinan dan bertekad memberantas kemiskinan ekstrem pada 2020 mendatang. Bill & Melinda Gates Foundation mendukung upaya China sampai langkah terakhirnya, demikian menurut Gates.

“Kami kini terlibat dalam upaya pengentasan kemiskinan dan China mencatatkan kesuksesan yang sangat mengesankan untuk sepenuhnya menghapus kemiskinan ekstrem di negara tersebut. Kami bermitra dengan mereka untuk membantu mewujudkannya. Kami memiliki banyak rangkaian program yang diterapkan di China, kami optimistis dengan semua program tersebut,” ujar Gates.

JANGKAUAN GLOBAL

Gates telah beberapa kali berkunjung ke China sejak kunjungan pertamanya pada 1980-an. Sejak saat itu, beberapa perubahan penting telah terjadi tidak hanya di dalam China sendiri, tetapi juga dalam peran China di kancah global.

“Jika Anda menilik kembali ke tahun 1980, China tidak begitu melibatkan diri (di kancah internasional) dan negara-negara lain tidak memberikan banyak perhatian kepada China karena, pada kenyataannya, level perdagangan saat itu masih sangat, sangat rendah dan berbagai pihak benar-benar meremehkan apa yang akan terjadi di China,” tutur Gates.

Namun, saat ini China menjadi salah satu dari dua perekonomian paling besar di dunia, negara tersebut juga melakukan hubungan perdagangan dengan banyak negara, dan banyak perusahaan China “menjangkau dunia dengan produk-produk mereka.”

Di sisi politik, China terlibat dalam lembaga-lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan ikut berkontribusi dalam lembaga tersebut, ujar Gates. Dia menyebut Forum Kerja Sama China-Afrika sebagai “contoh yang sangat bagus tentang bagaimana China kini menjadi bagian penting dari kerja sama antarnegara, sangat berbeda dengan saat saya pertama kali berkunjung ke sana.”

China menunjukkan komitmen kuat dalam mempergunakan keahlian dan pengalamannya untuk membantu penduduk di negara-negara lain, khususnya negara-negara Afrika, keluar dari kemiskinan, tutur Gates.

Bill & Melinda Gates Foundation ikut ambil bagian dalam upaya tersebut.

“Kami bekerja bersama para mitra untuk menghadirkan produk, pengalaman, dan keterampilan China di negara-negara Afrika guna menyokong upaya mereka memperkuat sistem kesehatan, mengontrol penyakit menular, dan melakukan transformasi pertanian,” imbuh Gates.

Hingga saat ini, yayasan milik Gates tersebut bermitra dengan pemerintah China dan sejumlah institusi riset untuk memperkenalkan teknik bertani yang tepat, varietas benih baru, dan berbagai inovasi lain kepada negara-negara Afrika dalam rangka membantu mereka meningkatkan produktivitas dan rantai nilai industri pertanian.

Yayasan tersebut juga berupaya mempercepat masuknya komoditas malaria buatan China yang berkualitas dan murah ke pasar global, serta memfasilitasi penyebaran pengalaman China dalam mengontrol malaria di berbagai daerah yang memiliki jumlah kasus malaria tinggi.

AKSI TERKAIT IKLIM

Saat berada di China, Gates juga akan menghadiri Forum Ekonomi Baru 2019. Di ajang tersebut, para pemimpin dari seluruh dunia akan berbagi pengalaman tentang cara bekerja sama yang lebih baik di berbagai isu berat seperti perubahan iklim.

“Perubahan iklim adalah masalah besar. Fakta menyedihkan soal perubahan iklim adalah bahwa pihak paling miskinlah yang akan menderita, meskipun mereka tidak melakukan apa pun yang menciptakan masalah ini … Peningkatan suhu di sekitar khatulistiwa memengaruhi khususnya para petani yang memiliki lahan sangat kecil,” ungkap Gates.

Dia yakin bahwa untuk mengatasi masalah ini, semua negara harus terlibat dan kooperatif, dan khususnya, Amerika Serikat (AS) dan China harus memperlihatkan teladan yang bagus dalam menurunkan tingkat emisi dan berinovasi untuk menurunkan jumlah korban atau kerugiannya.

Lebih lanjut Gates mengatakan China telah menunjukkan komitmen solid untuk menjadi salah satu pemimpin, baik dalam menurunkan tingkat emisinya sendiri maupun menemukan pendekatan-pendekatan baru yang akan membantu semua negara mengurangi emisi mereka.

“AS perlu benar-benar melibatkan diri dan bekerja sama dengan China agar semua negara terlibat, sehingga membuat suatu negara sulit untuk menolak berpartisipasi. Itu satu-satunya cara mencapai [emisi] global nol, tujuan utama dari upaya ini,” tutur Gates.

Dia juga menyampaikan keprihatinannya atas pengunduran diri AS dari Perjanjian Paris.

“Sangat penting bagi pemerintah AS berikutnya untuk membatalkan keputusan tersebut dan kembali bergabung dalam Perjanjian Paris,” kata Gates.

Sumber: Xinhua/Antara
Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles