10.1 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Waspada! Arab Saudi dan Sejumlah Negara di Timur Tengah Hadapi Panas Ekstrem

Abu Dhabi, MISTAR.ID

Sejumlah negara yang ada di Teluk dan Timur Tengah mengalami perubahan iklim dan rentan dengan panas yang cukup ekstrem. Suhu tahunan rata-rata mencapai 29 derajat Celcius atau lebih tinggi. Cuaca ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Salah satu penulis utama studi yang dirilis pada awal pekan ini Tim Lenton mengatakan, Timur Tengah adalah wilayah yang sudah panas dan  diperkirakan akan menghadapi panas ekstrem yang meluas di masa depan.

“Ini akan menimbulkan tantangan kelayakhunian untuk mengatasi panas ekstrem secara fisiologis, memproduksi makanan, mencari sumber air, dan bekerja di luar,”

Baca Juga:Waspada Cuaca Panas Ekstrem, 6 Minuman yang Perlu Dihindar

Kuwait dan Oman akan memiliki lebih dari 80 persen populasi mereka terpapar, diikuti oleh Arab Saudi dengan lebih dari 60 persen, dan Yaman dengan sekitar setengahnya. Saudi dan UEA mungkin menghadapi situasi yang mengerikan dalam skenario kenaikan suhu mana pun karena mayoritas populasi mereka diproyeksikan akan terpapar panas ekstrem bahkan jika suhu global naik 1,5 derajat celcius.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Sustainability mengevaluasi paparan dalam dua skenario pada 2070, yaitu jika suhu global naik 1,5 derajat celcius atau 2,7 derajat celcius. Dalam skenario populasi global 9,5 miliar orang dan suhu global naik 2,7 derajat celcius pada saat itu, Qatar akan membuat seluruh penduduknya terkena panas ekstrem, diikuti oleh Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain dengan hampir seluruh populasinya terpapar, studi tersebut menemukan.

Tantangan-tantangan tersebut, menurut profesor perubahan iklim di  University of Exeter, sudah ada sebelumnya. Dengan kondisi itu seharusnya strategi adaptasi setidaknya sebagian sudah ada.

Baca Juga:Berikut Prakiraan Cuaca Wilayah Sumut dan Sekitarnya Hari Ini

Meskipun bernasib relatif lebih baik, negara-negara lain di Timur Tengah juga tidak sepenuhnya aman. Diperkirakan negara lainnya akan mengalami beberapa tingkat panas rata-rata yang tinggi.

Contoh saja Iran yang lebih dingin dalam peta keterpaparan. Hanya saja negara ini masih diperkirakan memiliki hampir empat juta orang yang rentan terpapar panas ekstrem.

Pekan lalu, Organisasi Meteorologi Dunia mengatakan, lima tahun ke depan akan menjadi periode terpanas yang pernah tercatat.  Untuk pertama kali suhu global sekarang kemungkinan besar akan melebihi 1,5 derajat celcius dari pemanasan hingga 2027.

Baca Juga:Bumi Diprediksi Capai Rekor Terpanas Antara Tahun 2023-2027

Lenton menyatakan, seberapa kaya suatu negara dapat berperan dalam seberapa rentannya negara itu. Populasi yang lebih miskin akan menghadapi risiko yang lebih besar.

Orang tua dan kelompok sangat muda, serta perempuan hamil dan orang yang sakit menjadi sangat rentan. “Jadi, negara-negara miskinlah yang cenderung memunculkan risiko terbesar. Namun orang kaya tidak dapat sepenuhnya mengisolasi diri mereka dari dampak panas ekstrem bahkan jika mereka memiliki (dan) kendaraan ber-AC,” kata Lenton.

Profesor pembangunan berkelanjutan di Hamad Bin Khalifa University Qatar Muammer Koc setuju dengan temuan penelitian Lenton. Dia mengatakan, seperti banyak tempat lain di seluruh dunia, Timur Tengah juga dapat mengalami peningkatan suhu, panas, kelembapan, dan laut yang akan memperburuk kondisi kehidupan.

Kondisi yang memburuk itu membuat daerah tertentu, termasuk bagian Timur Tengah, tidak dapat ditinggali selama beberapa bulan dalam setahun. “Dampak seperti itu diperkirakan akan menyebabkan bencana lebih lanjut, kerusakan dan risiko pada infrastruktur seperti jalan raya, rel kereta api, jaringan pasokan air dan listrik serta peningkatan beban dan akses terbatas pada fasilitas kesehatan,” kata Koc.(republika/hm17).

 

Related Articles

Latest Articles