30.8 C
New York
Saturday, July 6, 2024

Wanita Lansia Israel yang Dibebaskan Hamas Adalah Aktivis Perdamaian

Jerusalem, MISTAR.ID

Yocheved Lifshitz, wanita lansia asal Israel yang dibebaskan militan Hamas pada Senin (23/10/23) adalah seorang aktivis perdamaian. Bersama suaminya, Yocheved, menurut cucunya, selalu membantu warga Palestina yang sakit di Gaza untuk pergi ke rumah sakit selama bertahun-tahun.

Seperti dilansir Reuters, Hamas mengatakan bahwa mereka membebaskan Lifshitz (85) dan seorang wanita lainnya, Nurit Cooper (79) dengan alasan kesehatan. Keduanya ikut disandera bersama lebih dari 200 orang lainnya dalam serangan 7 Oktober di Israel yang menewaskan 1.400 orang.

Kantor Perdana Menteri Israel mengatakan Lifshitz dan suaminya Oded (83) diculik dari rumah mereka di kibbutz Nir Oz, dekat dengan perbatasan dengan Gaza di Israel selatan. Oded masih saat ini masih disandera.

Baca Juga: Kafe Trendi di Puncak Gunung Scopus, Tempat Yahudi dan Palestina Bisa Duduk Bersama

“Mereka adalah aktivis hak asasi manusia, aktivis perdamaian sepanjang hidup mereka,” kata cucu Daniel Lifshitz kepada Reuters di Tel Aviv sebelum pembebasan itu dikonfirmasi.

“Selama lebih dari satu dekade, mereka membawa … warga Palestina yang sakit dari Jalur Gaza, bukan dari Tepi Barat, dari Jalur Gaza setiap minggu dari perbatasan Erez ke rumah sakit di Israel untuk mendapatkan perawatan terhadap penyakit mereka, kanker, apa pun,” tambahnya.

Hamas memposting sebuah video di halaman Telegram-nya yang tampaknya menunjukkan Lifshitz diserahkan kepada para pekerja Komite Palang Merah Internasional (ICRC), yang mengatakan bahwa mereka membantu mengangkutnya keluar dari Gaza.

Dalam video tersebut, seorang pria yang membawa senjata laras panjang dan mengenakan rompi anti peluru yang dihiasi bendera Hamas mengantar Lifshitz ke sebuah mobil van ICRC berwarna putih.

Baca Juga: Israel Janjikan Serangan Tak Kenal Lelah ke Hamas

Sebelum memasuki van, ia mengulurkan tangannya kepada pria tersebut dan mengucapkan ‘salam’, yang berarti perdamaian dalam bahasa Arab.

“Meskipun saya tidak dapat mengungkapkan rasa lega bahwa dia sekarang aman, saya akan tetap fokus untuk mengamankan pembebasan ayah saya dan semua orang – sekitar 200 orang tak berdosa – yang masih menjadi sandera di Gaza,” dalam sebuah dari seorang teman keluarga putri Lifshitz, Sharon, di London kepada Reuters.

Kedua wanita itu adalah sandera ketiga dan keempat yang dibebaskan. Pada hari Jumat, Hamas pada hari Jumat membebaskan seorang wanita Amerika dan putrinya.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, sedikitnya 5.087 warga Palestina telah terbunuh dalam dua minggu serangan Israel, termasuk 2.055 anak-anak. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles