22.3 C
New York
Friday, November 1, 2024

Untuk Mempertimbangkan Tuntutan Rusia, Begini Langkah Erdogan

Istanbul, MISTAR.ID

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menekan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memulihkan perjanjian koridor butir Laut Hitam (BGSI).

Dia juga mendesak negara-negara Barat untuk mempertimbangkan tuntutan Rusia.

Perjanjian itu ditandatangani oleh Rusia, Ukraina, Turki, dan PBB di Istanbul Juli lalu.

Perjanjian tersebut akan memberikan jalur yang aman melalui Laut Hitam untuk ekspor dari tiga pelabuhan Ukraina yang tidak aktif sejak perang dimulai pada Februari 2022.

Baca juga : Prancis Sebut China Bantu Kirimkan Alat Militer ke Rusia

Stok biji-bijian juga membantu mengendalikan kenaikan harga dan mengatasi krisis pangan global.

Perjanjian tersebut akan mengembalikan arus masuk gandum, minyak bunga matahari, pupuk dan produk lainnya dari Ukraina, salah satu pengekspor biji-bijian terbesar di dunia.

Moskow menolak perpanjangan perjanjian karena sebagian tuntutannya belum dilaksanakan.

Rusia menunjuk pada penghapusan hambatan ekspor pupuk dan, antara lain, mengusulkan untuk memasukkan Bank Pertanian Negara Rusia ke dalam sistem pembayaran internasional SWIFT.

Baca juga : AS: Ukraina Menggunakan Amunisi Bom Curah Melawan Rusia

Pada saat yang sama, negara-negara Barat dikejutkan oleh keputusan Rusia untuk menarik diri dari Perjanjian Koridor Gandum.

Mereka khawatir dan mengklaim bahwa keputusan tersebut akan berimplikasi pada ketahanan pangan global.

Kepal Bantuan PBB, Martin Griffiths mengatakan banyak orang kecewa dengan keputusan Rusia.

Baca juga : Di Rusia, Pasien yang Terinfeksi Bakteri Mematikan itu Sempat Melarikan Diri

Griffiths menekankan bahwa penangguhan perjanjian tersebut merupakan ancaman bagi masa depan dan masa depan anak-anak dan keluarga sekitar 362 juta orang.

“Mereka tidak sedih, mereka marah. Mereka khawatir, mereka khawatir. Beberapa akan kelaparan, yang lain akan kelaparan, banyak yang meninggal karena keputusan ini,” tandasnya dilansir dari Anadolu Agency. (republika/hm18)

Related Articles

Latest Articles