Abu Dhabi, MISTAR.ID
Uni Emirat Arab (UAE) menyatakan, mundur dari Pasukan Maritim Gabungan (CMF) yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk beroperasi di Perairan Teluk.
Pernyataan itu disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) UAE, Rabu (31/5/23) “Sebagai hasil evaluasi kami saat ini terhadap kerja sama keamanan yang efektif dengan semua mitra, 2 bulan lalu, UAE menarik diri dari Pasukan Maritim Gabungan,” kata Kementerian tersebut.
Kementerian itu membantah salah tafsir media mengenai perundingan antara UAE dan AS mengenai keamanan maritim.
Baca juga: UEA Dituding Bantu Israel Rekrut Mata-mata di Lebanon
Negara Teluk itu menyatakan, tetap berkomitmen untuk memastikan keselamatan navigasi di perairan mereka sendiri sesuai dengan hukum internasional.
The Wall Street Journal (WSJ) pada Selasa (30/5/23) menyebutkan, UAE mendesak AS agar mengambil langkah yang lebih solid untuk mencegah Iran, menyusul penyitaan 2 tangki minyak di Teluk Oman oleh Teheran.
CMF yang bermarkas di pangkalan udara Angkatan Laut AS di Bahrain, mencakup satuan tugas dari 34 negara.
Baca juga: Hari Ini, Arab Saudi hingga UEA Rayakan Idulfitri 2023
CMF beroperasi untuk melawan terorisme dan pembajakan di Teluk Persia dan Laut Merah, yang dianggap sebagai salah satu jalur perdagangan terpenting di dunia. (antara/hm16)
