6.5 C
New York
Wednesday, March 27, 2024

Sekjen PBB Peringatkan Dampak Negatif Perubahan Iklim Terhadap Keberlanjutan

Bangkok | MISTAR.ID – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memperingatkan dampak negatif perubahan iklim terhadap keberlanjutan, yang disampaikannya dalam jumpa pers setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-PBB ke-10 pada Minggu (3/11) di Bangkok, ibu kota Thailand.

KTT ASEAN-PBB membahas kemitraan untuk keberlanjutan dan “ancaman terbesar terhadap keberlanjutan dewasa ini adalah perubahan iklim,” kata Guterres, seraya menambahkan bahwa hal tersebut merupakan kekhawatiran utama semua pihak.

“Laju perubahan iklim lebih cepat dari kita, dan kita semua melihat dampak perubahan iklim saat terjadinya bencana alam.”

Guterres mengatakan permukaan air laut meningkat jauh lebih cepat dari yang diperkirakan dan penelitian terbaru memproyeksikan bahwa pada 2050 nanti, 300 juta orang akan terdampak banjir air laut jika perubahan iklim tidak dapat dibendung.

Sekjen PBB tersebut mengatakan berbagai upaya diperlukan guna membatasi peningkatan suhu sampai 1,5 derajat Celsius di atas level praindustrial hingga akhir abad ini, serta memangkas emisi CO2 (karbon dioksida) hingga 45 persen dalam satu dekade mendatang. “Jika kita gagal memenuhi target tersebut, situasinya akan sangat mengerikan.”

Selama KTT, PBB dan negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) juga membicarakan sejumlah topik lainnya, seperti pengurangan risiko bencana, perlawanan terhadap terorisme, Visi Komunitas ASEAN 2025, dan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 PBB, jelas Guterres.

Didirikan pada 1967, ASEAN beranggotakan Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Thailand, selaku ketua bergilir ASEAN untuk tahun 2019, menggelar KTT ASEAN ke-35 dan pertemuan terkait lainnya pada 2-4 November. S

Sumber: Antara
EDitor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles