6.6 C
New York
Friday, March 29, 2024

Presiden Afrika Selatan Tegaskan Negaranya Tolak Terlibat Kontes Kekuatan Global

Cape Town, MISTAR.ID

“Afrika Selatan belum dan tidak akan terseret ke dalam kontes antara kekuatan global. Kami akan mempertahankan posisi pada penyelesaian konflik secara damai dimana pun konflik itu terjadi,” kata Presiden, Cyril Ramaphosa dalam pidato Hari Afrika di Krugersdorp Barat, Johannesburg, Kamis (25/5/23).

Dirinya menegaskan, negaranya akan terus menolak seruan untuk meninggalkan kebijakan luar negerinya yang independen dan non blok.

“Kita sekarang juga menyaksikan Afrika terseret ke dalam konflik yang jauh melampaui perbatasan kita sendiri. Beberapa negara, termasuk negara kita, diancam dengan hukuman karena mengejar kebijakan luar negeri yang independen dan posisi non blok,” kata Ramaphosa dalam pidatonya.

Baca juga: Sebut Barat Munafik, Pemerintah Afrika Selatan Tolak Menangkap Presiden Rusia

Namun, Ramaphosa tidak merinci hukuman atau siapa yang mengancam mereka.

Ramaphosa mengatakan, negara-negara Afrika memiliki kenangan menyakitkan tentang negara adidaya asing yang melakukan perang proksi di tanah Afrika.

“Kami belum melupakan warisan brutal dan mengerikan dari pertama kali benua kami diukir dan dijajah oleh negara-negara Eropa. Hanya untuk menemukan diri kami sekali lagi menjadi pion di papan catur selama Perang Dingin. Kami tidak akan kembali ke dalam periode tersebut dalam sejarah,” tandasnya.

Baca juga: Dubes AS Minta Maaf karena Menuduh Afrika Selatan Memasok Senjata ke Rusia

Pekan lalu, Ramaphosa mengatakan, pada posisi non blok, negaranya tidak mendukung Rusia dari pada negara lain. Juga tidak akan ditekan untuk mengubah pendiriannya.

“Dengan pecahnya konflik Ukraina-Rusia, ada tekanan luar biasa pada negara untuk meninggalkan posisi non blok dan memihak dalam kontes antara Rusia dan Barat,” tulis Ramaphosa dalam kolom mingguan pekan lalu.

Pernyataan ini muncul setelah Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Afrika Selatan, Reuben Brigety mengatakan pada wartawan bahwa Washington yakin negara itu telah memasok senjata kepada tentara Rusia, meski mengklaim netral.

Baca juga: Wabah Kolera Melandah Afrika Selatan, 17 Dinyatakan Meninggal

Brigety mengklaim, kapal kargo Rusia, Lady yang berlabuh di pangkalan angkatan laut Simon’s Town di dekat Cape Town antara 6 Desember dan 8 Desember tahun lalu telah memuat senjata dan amunisi dan kembali ke Rusia.

Ramaphosa mengatakan, karena tidak ada bukti nyata untuk mendukung tuduhan itu, pemerintah membentuk penyelidikan independen yang dipimpin oleh pensiunan hakim untuk menentukan fakta.

Brigety pun meminta maaf kepada pemerintah dan warga Afrika Selatan untuk atas komentarnya itu, menurut sebuah pernyataan dari Departemen Hubungan dan Kerja Sama Internasional Afrika Selatan. (antara/hm16)

Related Articles

Latest Articles