8.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

PM Inggris Liz Truss Didesak Mundur oleh Partainya

London, MISTAR.ID
Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss didesak untuk mengundurkan diri oleh partainya sendiri. Desakan itu setelah seorang menteri penting mundur dari jabatannya.

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (20/10/2022), Truss didesak untuk mengundurkan diri hanya enam minggu setelah dilantik, menyusul keputusannya membatalkan kebijakan pemotongan pajak, yang menyebabkan kehancuran pasar selama krisis biaya hidup yang sudah parah.

Media The Times melaporkan bahwa kekuasaan Truss kini berada di ujung tanduk, dan mengutip seorang pendukung Truss di kabinetnya yang mengatakan: “Ini parah.”

Baca juga:Usai Pemakaman Ratu Elizabeth, PM Inggris Truss Hadapi Pekan Sibuk di Politik

Tabloid The Sun bahkan memuat judul halaman depan “Broken”, menyebut “otoritas Truss compang-camping setelah hari kekacauan yang luar biasa”.

Politisi Konservatif Ed Vaizey mengatakan “satu-satunya jalan keluar dari kekacauan ini adalah agar Liz Truss mundur dan seseorang ditunjuk sebagai perdana menteri oleh anggota parlemen Konservatif.” Namun, sejauh ini Truss tidak menunjukkan tanda-tanda bersedia untuk mengundurkan diri.

Desakan mundur ini muncul sehari setelah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Suella Braverman meletakkan jabatannya, hanya enam minggu setelah menjabat, setelah insiden salah kirim email.

Ini terjadi setelah Truss memecat Menteri Keuangan Kwasi Kwarteng dan menggantikannya dengan Jeremy Hunt.

The Daily Telegraph melaporkan bahwa Braverman mundur setelah “perdebatan sengit” dengan Truss dan Hunt “atas tuntutan mereka untuk melunakkan pendiriannya tentang imigrasi”.

Braverman, yang dipandang sebagai garis keras dalam imigrasi, mengatakan dia telah mengundurkan diri karena “pelanggaran teknis” terhadap peraturan pemerintah.
“Saya telah membuat kesalahan; saya menerima tanggung jawab; saya mengundurkan diri,” tulisnya dalam surat pengunduran dirinya, sambil menambahkan bahwa dia memiliki “keprihatinan serius” bahwa Truss melanggar janji-janji.

Baca juga:Tersandung Skandal, Boris Johnson Mundur Sebagai PM Inggris

Truss telah menghadapi kritik luas karena tidak mengundurkan diri, setelah memaksa Kwarteng untuk disalahkan atas anggaran yang gagal pada 23 September, yang membuat pasar terjun bebas.

“Berpura-pura kita tidak melakukan kesalahan, melanjutkan seolah-olah semua orang tidak dapat melihat bahwa kita telah melakukannya, dan berharap hal-hal akan terjadi secara ajaib bukanlah politik yang serius,” tulis Braverman, dengan jelas mengisyaratkan perilaku Truss sendiri. (detik/hm06)

Related Articles

Latest Articles