Perang Israel Gagal Tumpas Hamas, Netanyahu Terancam Digulingkan
perang israel gagal tumpas hamas netanyahu terancam digulingkan
Tel Aviv, MISTAR.ID
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terancam digulingkan karena perang militer Zionis di Gaza gagal menumpas Hamas seperti yang dijanjikan pemerintahannya. Perang sudah memasuki hari ke-42 pada Kamis (16/11/23). Lebih dari 11.000 warga Palestina tewas dibombardir militer Israel, namun para petinggi Hamas yang paling diburu terkait serangan 7 Oktober gagal dilacak dan ditumpas.
Tragisnya, militer Israel justru jadi bulan-bulanan komunitas internasional karena menyerbu Rumah Sakit (RS) al-Shifa dengan dalih bangunan fasilitas medis terbesar di Gaza itu berdiri di atas markas komando Hamas. Tuduhan itu telah dibantah kelompok perlawanan Palestina tersebut.
Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid telah meminta PM Netanyahu untuk mengundurkan diri atau dipecat karena buruknya penanganan pemerintah terhadap perang melawan Hamas. “Netanyahu harus pergi sekarang selama pertempuran,” kata pemimpin Partai Yesh Atid tersebut kepada Channel12.
Ini pertama kalinya Lapid secara terbuka menyerukan pemecatan perdana menteri sejak awal perang. “Kami akan duduk (di pemerintahan) di bawah kandidat lain dari (Partai) Likud,” katanya, sambil mengeklaim bahwa dia sedang berdiskusi dengan para pemimpin partai yang berkuasa mengenai masalah ini.
Baca Juga : Netanyahu Skorsing Menteri Israel yang Munculkan Ide Serangan Nuklir ke Gaza
“Ada banyak orang di sana yang memahami bahwa negara ini sedang menuju ke arah yang buruk,” ujarnya.
“Pemerintahan ini tidak berfungsi,” lanjut dia.
“Kita perlu perubahan—Netanyahu tidak bisa terus menjadi perdana menteri. Kita tidak bisa membiarkan diri kita melakukan kampanye berkepanjangan dengan perdana menteri yang tidak dipercaya oleh masyarakat,” ucapnya.
Lapid mengatakan, dia siap untuk membentuk “pemerintahan rekonstruksi nasional” yang dipimpin oleh Partai Likud, dengan partai-partai ultra-Ortodoks, Yisrael Beytenu pimpinan Avigdor Liberman, dan Persatuan Nasional pimpinan Benny Gantz.
“Tetapi Netanyahu tidak dapat memimpinnya,” tegas Lapid.
Baca Juga : Didesak Mundur, Ratusan Warga Israel Kepung Kediaman Netanyahu
Lapid tidak bergabung dengan kabinet perang yang dibentuk enam hari setelah serangan besar Hamas pada 7 Oktober dengan alasan bahwa kabinet tersebut tidak akan dapat berfungsi.
Dia telah berprasyarat untuk bergabung dengan pemerintah setelah tersingkirnya menteri sayap kanan; Bezalel Smotrich, yang memimpin Partai Zionisme Keagamaan, dan Itamar Ben Gvir, pemimpin Partai Otzma Yehudit.
Banyak warga Israel yang menuduh pemerintah Netanyahu melakukan respons yang tidak kompeten dan kacau terhadap krisis ini, termasuk lambatnya reaksi tentara terhadap invasi Hamas, sehingga menyebabkan warga sipil harus membela diri selama berjam-jam.