8.9 C
New York
Thursday, April 18, 2024

Pasukan RSF dan Militer Sudan Sepakat Gencatan Senjata Selama Idulfitri

Khartoum, MISTAR.ID

Pasukan paramiliter Rapid Support Forces atau RSF setuju gencatan senjata selama 72 jam di Sudan, atas dasar kemanusiaan dan karena bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah.

“Gencatan senjata bertepatan dengan Idulfitri yang penuh berkah, juga untuk membuka koridor kemanusiaan, mengevakuasi warga, dan memberi kesempatan untuk menyapa keluarga mereka,” demikian pernyataan RSF, dikutip dari media.

Pasukan paramiliter pimpinan Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo alias Hemedti ini juga berkomitmen akan melaksanakan gencatan senjata penuh selama periode ini.

Baca juga: Perang Saudara di Sudan Tewaskan 270 Warga, Sekjen PBB Desak Pertikaian Dihentikan

Sebelumnya Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Antonio Guterres, juga menyerukan gencatan senjata tiga hari di Sudan selama Idulfitri

“Kita sedang menjalani momen yang sangat penting dalam kalender Muslim. Saya pikir ini saat tepat untuk gencatan senjata,” kata Guterres. Ia menambahkan, “Kami telah melakukan kontak dengan pihak-pihak tersebut, kami yakin itu mungkin.”

Menurut Guterres, gencatan senjata akan memungkinkan warga sipil yang terjebak di zona konflik untuk mencari perawatan medis, makanan, dan persediaan penting lainnya.

Pertempuran antara dua faksi militer Sudan dengan pasukan paramiliter RSF pecah sejak Sabtu (15/4/23) lalu. Konflik ini dipicu perebutan kekuasaan dua faksi militer utama, yang mengakibatkan gagalnya proses transisi pemerintahan sipil sejak digulingkannya pemimpin diktator Omar al-Bashir.

Baca juga: Perang Saudara Berkecamuk Di Sudan, 3 Karyawan PBB Terbunuh

Sepekan pasca perang, sebanyak 350 orang tewas dalam perebutan kekuasaan antara dua pemimpin militer, yang sebelumnya justru bersekutu menggulingkan al-Bashir.

Konflik ini bahkan dinilai akan memupus harapan kemajuan Sudan menuju pemerintahan yang demokratis, bahkan bisa menarik persaingan regional antara Rusia dengan Amerika Serikat di kawasan itu. (cnn/hm09)

Related Articles

Latest Articles