9.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Kelompok Anti-Putin Sandera Dua Tentara Rusia

MOSKOW, MISTAR.ID

Dua orang tentara Rusia di Belgorod disandera kelompok anti-Presiden Vladimir Putin, Minggu (4/6/23). Diperkirakan dua tentara Rusia tersebut sudah dibunuh.

Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov mengatakan, jika kedua tentara itu masih hidup, ia bersedia bertemu untuk berdialog dengan kelompok anti Presiden Putin

Gladkov menuampaikan niatnya tersebut melalui video sekitar tiga jam setelah dua tentara Rusia disandera.

Komandan Korps Relawan Rusia, melalui video yang dirilis di kanal Telegram milik Kebebasan Rusia, memperlihatkan dua tentara yang disandera itu dengan kondisi sedang terbaring di meja operasi dalam keadaan terluka.

Baca Juga: Konvoi Kedubes AS di Negeria Diserang Kelompok Separatis, 4 Tewas dan 3 Diculik

“Hari ini hingga pukul 17.00, Anda (Presiden Rusia) punya kesempatan berkomunikasi tanpa senjata dan membawa pulang dua tentara Rusia yang Anda dan kepemimpinan politik Anda kirimkan ke pembantaian,” demikian pernyataan bersama kedua kelompok tersebut.

Belum tuntas masalah penyanderaan, Kementerian Pertahanan Rusia justru mengumumkan kepada pasukanya untuk membendung serangkaian serangan dari kelompok-kelompok di perbatasan Ukraina.

Baca Juga: Posko Anti Tawuran di Belawan Dirusak saat Terjadi Perkelahian Antar Kelompok Warga

Adanya penyanderaan itu diakui Gladkov, dan saat wilayahnya sedang menghadapi serangan dari “para tukang sabotase Ukraina” di Kota Novaya Talvozhanka, di dekat perbatasan dengan Ukraina.

Namun Kemhan Rusia mengumumkan bahwa mereka sudah berhasil menghancurkan kekuatan kelompok anti-Putin tersebut dan sudah kembali ke Ukraina.

Saat ini di wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina kelompok anti-Putin sedang meningkat dalam beberapa waktu belakangan. Rusia menuding kelompok-kelompok anti-Putin itu didukung Ukraina.

Sementara pemerintah Ukraina terus membantah tudingan tersebut. Ukraina justru menuding balik bahwa Rusia sengaja memicu serangan itu agar mempunya alasan untuk menggempur kembali Ukraina. (cnn/hm17).

Related Articles

Latest Articles