Sunday, January 19, 2025
logo-mistar
Union
INTERNATIONAL

Kasus Positif Covid-19 Lebih 8.000, Mayoritas Penerbangan di China Dibatalkan

journalist-avatar-top
By
Thursday, November 10, 2022 17:33
12
kasus_positif_covid_19_lebih_8000_mayoritas_penerbangan_di_china_dibatalkan

kasus positif covid 19 lebih 8000 mayoritas penerbangan di china dibatalkan

Indocafe

Beijing, MISTAR.ID

Sebagian besar jadwal penerbangan di China dibatalkan seiring dengan jumlah kasus positif lokal Covid-19 harian yang melebihi angka 8.000. Pembatalan jadwal penerbangan dalam skala besar dilakukan saat beberapa kota dilanda epidemi. Demikian dikutip dari laman berita lokal, Kamis (10/11/22).

Dalam laporannya, laman berita itu menyertakan data aplikasi penerbangan Flight Master per 8 November 2022. Manajemen Bandar Udara Internasional Baiyun, Guangzhou, membatalkan 1.099 jadwal penerbangan atau sekitar 84 persen. Provinsi Guangdong yang beribu kota di Guangzhou adalah yang paling parah terkena serangan gelombang Covid-19 terkini dengan 2.611 kasus positif lokal.

Baca Juga:Spanyol Tutup Beberapa Bandara Akibat Puing-puing Roket China

Bandara Internasional Ibu Kota membatalkan 737 jadwal penerbangan (78 persen) dan Bandara Internasional Daxing, keduanya di Beijing, membatalkan 739 penerbangan (83 persen). Sebanyak 628 penerbangan (97 persen) di Bandara Internasional Xinzheng, Zhengzhou, juga dibatalkan.

Sementara di Bandara Internasional Jiangbei, Chongqing, terdapat 662 penerbangan (68 persen) yang batal. Lalu di Bandara Internasional Diwopu, Urumqi, Flight Master mencatat 482 penerbangan (98 persen) yang dibatalkan dan di Bandara Internasional Baita, Hohhot, ada 267 penerbangan (96 persen) batal.

Sejak terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di berbagai daerah di China, otoritas Kota Beijing memperketat upaya pencegahan dan pengendalian pandemi, termasuk terhadap kedatangan dari luar provinsi. “Karena situasi epidemi parah baru-baru ini, maka tes PCR dianjurkan dilakukan setiap hari mulai tanggal 7 hingga 11 November,” demikian pesan singkat dari otoritas kesehatan Beijing.(antara/hm15)

journalist-avatar-bottomLuhut