12.5 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Jokowi dan Presiden Iran Bertemu Bahas Masalah Palestina dan Afghanistan

Jakarta, MISTAR.ID

Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi mengunjungi Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Selasa (23/5/23). Kedua kepala daerah itu membahas hubungan bilateral dan geopolitik krisis kemanusiaan di sejumlah negara khususnya di Palestian dan Afghanistan.

Hasil dari pertemuan itu, Jokowi menyampaikan kesepakatan untuk terus mendukung rakyat Palestina dan mengatasi krisis kemanusian di Afghanistan.  Kemudian membangun kerja sama kedua negara di bidang ekonomi, kesehatan, dan teknologi.

“Dengan terus menyuarakan akses pendidikan bagi perempuan di Afghanistan dan terus memberikan bantuan kemanusiaan.” Kata Jokowi, Selasa (23/5/23).

Baca Juga:Iran Bangun Faslitas Nuklir yang Sulit Dijangkau AS

Terkait teknologi sinyal perkeretaapian, Jokowi berharap Iran dan Indonesia bekerja sama dengan melakukan riset bersama alih teknologi dan perakitan atau assembly. Dalam pertemuan kedua pemimpin negara, Indonesia dan Iran juga menandatangani sejumlah nota kesepahaman (MoU).

MoU itu di antaranya pemberantasan peredaran gelap narkotika, zat psikotropika, dan prekursornya; persetujuan preferensi perdagangan; ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi; jaminan produk halal; serta pengembangan sektor energi.

Baca Juga:Indonesia Mengecam Kunjungan Menteri Israel ke Kompleks Al Aqsa

Selain itu, mereka juga menyepakati MoU tentang regulasi di bidang produk farmasi, biologi, kosmetik dan bahan olahan; pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas; pembantuan administrasi di bidang kepabeanan; promosi perdagangan; dan program pertukaran kebudayaan

Terkait kesehatan, kedua negara membahas pilot project untuk robotic surgery, proyek percontohan untuk telemedicine, serta kolaborasi alat telemedicine di 11 Puskesmas yang telah berjalan. Sedangkan kerja sama dalam teknologi meliputi bioteknologi nanoteknologi untuk kesehatan, energi, pertanian, dan lingkungan.

Di bidang ekonomi, Indonesia dan Iran telah menandatangani Preferencial Trade Agreement (PTA). Dengan perjanjian ini, Jokowi berharap perdagangan kedua negara bisa meningkat.

Jokowi dan Raisi juga menjajaki kesepakatan bussiness-to-bussiness, investasi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan solusi investasi sektor migas.(cnn/hm17).

Related Articles

Latest Articles